Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia memanggil Duta Besar (Dubes) Malaysia untuk Indonesia guna meminta keterangan mengenai insiden penembakan Warga Negara Indonesia (WNI) di Selat Malaka. Dubes Malaysia dijadwalkan diterima oleh pelaksana tugas harian Direktur Jenderal Asia Timur Pasifik di Gedung Departemen Luar Negeri (Deplu), Jakarta, pada pukul 14.00 WIB Selasa. Pada Minggu (18/9), petugas perbatasan Malaysia melepaskan tembakan peringatan kepada sebuah kapal nelayan tradisional berbendera Indonesia sehingga mengakibatkan dua anak buah kapal terluka parah. Menurut Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Deplu Ferry Adamhar, kedua WNI yang terluka parah itu sekarang ada di Medan, Sumatra Utara. Para nelayan tradisional tersebut, diklaim petugas perbatasan Malaysia memasuki wilayah perairan Malaysia. "Masih di grey-area," kata Ferry. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia saat ini tengah berunding dengan pihak Malaysia mengenai kasus tersebut. Sementara itu Juru Bicara Deplu Desra Percaya ketika dihubungi di Kuba mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia menyayangkan insiden yang terjadi itu. Menurut dia, Indonesia memprotes keras karena ada indikasi penggunaan kekerasan yang berlebihan dan tidak perlu. "Kami meminta investigasi lebih lanjut dan yang bersalah dihukum," katanya. Dia juga menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia masih menunggu konfirmasi resmi dari Pemerintah Malaysia. "Indonesia memperoleh informasi ini dari perwakilan kita di Malaysia," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006