bantuan makanan siap saji ini, manfaatnya juga turut dirasakan oleh para mustahik binaan Baznas
Jakarta (ANTARA) -
Komisi Nasional Disabilitas (KND) mengatakan kegiatan sekaligus organisasi kepanduan Pramuka sudah seharusnya memiliki formulasi yang lebih inklusif guna mengakomodasi anggota Pramuka dengan disabilitas.
 
Komisioner KND Kikin Tarigan mengatakan kolaborasi Pramuka dengan isu disabilitas memang sudah perlu dijembatani, mengingat gerakan kepramukaan khusus disabilitas sejauh ini masih bersifat segregatif, yang diberi nama Pramuka Berkebutuhan Khusus (PBK).
 
“Saat ini perhatian kepada penyandang disabilitas yang anggota Pramuka semakin diperhatikan, namun gerakan ini masih hadir secara segregatif, dengan nama Pramuka Berkebutuhan Khusus (PBK). Meskipun sudah ada terminologi Pramuka Inklusif, tetapi belum nampak menjadi gerakan yang masif,” kata Kikin di Jakarta pada Rabu.
 
Dalam berbagai kesempatan, lanjutnya, kegiatan Pramuka masih dilaksanakan secara terpisah antara pramuka (regular) dengan PBK. Oleh karena itu, ia menilai perlu adanya formulasi lebih inklusif yang kini tengah diupayakan inisiasinya oleh KND dan pihak terkait.

Baca juga: KND gandeng Kwarnas selenggarakan pramuka inklusif
 
Kikin menerangkan saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Kwartir Nasional, Kwartir Daerah hingga Kwartir Cabang terkait inisiasi pembentukan Satuan Komunitas Pramuka Disabilitas Berdaya (Sako Daya).
 
Pembentukan Sako Daya tersebut sesuai kebijakan organisasi pramuka yang tertuang dalam Petunjuk Penyelenggaraan (Jukran) Kwartir Nasional Nomor 177 Tahun 2012 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Komunitas Pramuka.
 
Dalam Jukran tersebut, ia menjelaskan ada uraian secara jelas mengenai teknis-teknis pendirian Satuan Komunitas, yang salah satunya adalah dimungkinkannya dibentuk Sako berdasarkan kesamaan aspirasi, yakni kepedulian terhadap isu disabilitas.
 
Lebih lanjut, ia menerangkan Sako Daya itu nantinya dibentuk di setiap pangkalan Pramuka di tingkat Gugus Depan, dengan anggota ialah Pramuka disabilitas dan pramuka non disabilitas dari berbagai tingkatan. Di dalamnya, semua kegiatan akan bersifat umum (inklusif) dengan penyesuaian sesuai kedisabilitasan yang ada.
 
Melalui gerakan kepramukaan, Kikin yakin nilai-nilai dan perspektif disabilitas akan semakin baik disosialisasikan dan diharapkan mampu membangun paradigma yang tepat sekaligus memberikan makna dalam upaya penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas.

Baca juga: KND: Pramuka efektif sosialisasikan pendidikan inklusi kepada anak
 

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024