Kabid Pelayanan Data BMKG Wilayah I Medan Hendra Suwarta mengatakan, kabut asap itu dapat terlihat secara visual berada di Kota Medan dan sekitarnya.
Apalagi dari pemantauan radar, BMKG Wilayah I Medan tidak melihat adanya awan di atas Kota Medan yang berpotensi menciptakan cuaca teduh.
Meski kabut asap tersebut cukup banyak di Kota Medan dan sekitarnya, tetapi keberadaannya belum terlalu mengganggu aktivitas masyarakat, terutama sektor transportasi.
Pihaknya belum mengetahui secara pasti asal kabut asap tersebut sehingga memperkirakan berasal dari kebakaran hutan yang mungkin saja terjadi di Provinsi Riau, Aceh, dan Sumaera Utara.
Dari pemantauan melalui satelit NOAA, tercatat titik api yang berpotensi menjadi kebakaran hutan di tiga provinsi itu yakni 41 titik di Riau, 27 titik di Aceh, dan 14 titik di Sumatera Utara.
"Kalau kepastian tentang kebakaran hutan, mungkin Dinas Kehuatan yang lebih mengetahui," katanya.
Keberadaan kabut asap tersebut juga melanda Bandara Internasional Kualanamu, meski jumlahnya belum mengganggu aktivitas penerbangan di tempat itu.
"Jarak pandang masih encapai 4 km," kata Kepala Seksi Stasiun Meteorologi Bandara Kualanamu Mega Sirait.
Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014