Jakarta (ANTARA) - Usman Kansong dalam tiga tahun terakhir banyak sekali melanglang buana di pemberitaan-pemberitaan media massa di kenal sebagai Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik untuk Kementerian Komunikasi Informatika (Kemenkominfo).

Tepat setelah tiga tahun empat hari bertugas menjadi pejabat publik di jabatan itu, ia memutuskan untuk mundur dari jabatan tersebut ditemani dengan teman-teman sejawatnya mulai Sekretaris Jenderal Mira Tayyiba hingga para Direktur Jenderal lainnya di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat.

Menutup perpisahannya, Usman memberikan pesan penutup yang memiliki benang merah pada dua profesinya.

"Kritis adalah DNA-nya pers. Tetaplah kritis untuk mengawal dan menegakkan demokrasi. Saya kita kita semua tidak perlu takut. Jangan sampai lutut kita lepas bergetar hanya dengan kritik pers. Kita jawab kritik pers itu dengan perbaikan-perbaikan diri, perbaikan institusi dan tentu demokrasi kita yang paling penting," kata Usman.

Membahas sepak terjangnya, nama Usman Kansong besar karena kariernya sebagai jurnalis dalam waktu lebih dari dua dekade.

Ia cukup lama mengabdi di Media Group yang di anggap sebagai kawah candradimuka-nya untuk memahami seni komunikasi massa. Bagaimana tidak, sepanjang tahun 2000-2009 ia telah mengisi posisi penting di media penyiaran Metro TV sebagai News Current Affairs Manager.

Baca juga: Alasan Usman Kansong mundur dari Dirjen IKP bukan tekanan politik

Baca juga: Usman Kansong mengundurkan diri dari jabatan Dirjen IKP Kemenkominfo


Selanjutnya karier itu dilanjutkan di media massa cetak Media Indonesia mulai dari 2000-2020 sebagai Direktur Pemberitaan.

Dalam hal berkomunikasi di dalam komunitas, Usman juga cukup aktif salah satunya dengan memegang posisi Dewan di dalam Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk).

Langkah karier Usman tersebut sejalan dengan latar komunikasinya sebagai lulusan Ilmu Komunikasi FISIP USU, Medan di 1994 dan Program Pascasarjana Sosiologi Universitas Indonesia di 2005.

Ia juga pernah meraih fellowship dari East-West Center, Honolulu, Amerika Serikat. Serta pernah berpartisipasi dalam “people to people diplomacy” yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia di Rusia dan Belarusia (2015) dan Amerika Serikat (2016).

Latar pendidikan dan prestasinya tersebut membuktikan Usman telah terasah dalam hal kompetensinya di bidang komunikasi dan media massa.

Sepak Terjang sebagai Dirjen IKP
Usman Kansong yang mengumumkan pengunduran diri sebagai Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Kominfo di kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2024). (ANTARA/Livia Kristianti)


Selama menjadi Dirjen IKP tiga tahun terakhir, Usman telah terbukti melakukan harmonisasi komunikasi publik dalam beragam acara baik tingkat nasional maupun internasional.

Acara besar yang pertama ditanganinya pertama kali setelah bergabung dengan Kementerian Kominfo ialah Global Forum for Disaster and Risk Reduction (GPRR).

Komunikasi publik tersebut bisa dibilang berjalan dengan mulus mengawali karier Usman sebagai Dirjen IKP.

Setelahnya secara berturut-turut Usman mengepalai dan dipercaya untuk menciptakan komunikasi-komunikasi ciamik acara-acara besar seperti forum bergengsi G20 yang berlangsung di akhir 2022.

Di 2023 semakin banyak kegiatan internasional yang diorkestrasi Direktorat Jenderal IKP di bawah kepemimpinan Usman, mulai dari ASEAN Summit di Labuan Bajo dan Jakarta pada 2023, Archipelago and Island State (AIS) Forum 2023 di Bali, dan ditutup dengan World Water Forum (WWF).

Pada tingkat nasional salah satu program komunikasi publik yang berhasil ditangani oleh Usman ialah mengenai Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Papua.

Baca juga: Usman Kansong harapkan pengganti Dirjen IKP Kominfo segera dilantik

Terbaru ia aktif dan gencar memperkuat komunikasi publik mengenai persiapan perpindahan ibu kota ke Ibu Kota Nusantara hingga penanganan dan pemberantasan judi online nasional.

Tidak hanya memperhatikan komunikasi publik kepada masyarakat, selama menjabat sebagai Dirjen IKP Usman mengatakan dirinya cukup banyak memberikan terobosan untuk menata kehumasan di pemerintahan.

Salah satunya pada 2022, usulannya diterima oleh Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan tunjangan bagi pranata humas. Tunjangan tersebut ditingkatkan 100 persen setelah sebelumnya nilai tunjangan tersebut jalan di tempat sejak 2015.

Selain itu, ia berhasil mendorong Kementerian PAN-RB untuk menghadirkan jabatan fungsional humas di tingkat utama yang sebelumnya hanya ada jabatan fungsional humas di tingkat madya.

Menariknya hingga di akhir hari dirinya bertugas Usman masih aktif menjalankan tanggung jawabnya sebelum secara resmi terbuka mengumumkan pengunduran diri sebagai pejabat publik.

Ia pun berujar dalam konferesi pers pengunduran dirinya, "Ada pepatah mengatakan kalaupun kita tahu besok kiamat apabila kita masih bisa menanam padi maka tanamlah padi. Maka sampai hari ini saya masih bekerja atas izin Bu Sekjen. Tadi pun saya menghadirkan acara Kominfo Karnival, lalu membuka acara orkestrasi untuk para pekerja media sosial HUT ke-79 RI, dan memberikan pidato kunci dalam acara APJII,".

Meski kini ia telah mengundurkan diri, Usman mengaku dirinya akan tetap mengabdi pada negara. Ia tetap akan melakukan komunikasi publik meski berada di luar pemerintahan mewartakan kabar-kabar untuk masyarakat.

Tak lagi menjadi pejabat publik, pria kelahiran Jakarta tahun 1970 itu mengaku akan kembali mendalami jurnalistik dan karier sebagai penulis yang telah membesarkan namanya.

Ia berharap dengan peninggalannya di Direktorat Jenderal IKP, penggantinya serta Kementerian Kominfo bisa tetap menjalankan transformasi digital dan melakukan penyegaran organisasi sehingga bisa lebih lincah.

Usman mengharapkan agar Direktorat Jenderal IKP menjadi goverment PR untuk menggemakan komunikasi publik yang sukses baik di masa kini dan beragam acara baik nasional dan internasional di masa depan.

Baca juga: Kemenkominfo: Pembangunan IKN jadi fondasi menuju Indonesia maju

Baca juga: Usman: Masa depan bangsa di tangan pemuda yang manfaatkan digitalisasi

Baca juga: Kominfo temukan indikasi TPPO dalam kasus judi "online"

Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024