Jakarta (ANTARA) - Lalat adalah serangga yang sering kali dianggap mengganggu dan jorok, apalagi saat mereka muncul dalam jumlah yang banyak. Keberadaan lalat yang banyak di suatu area dan lokasi dapat menjadi indikator masalah lingkungan atau kebersihan di tempat tersebut.

Parahnya lagi jika lalat sudah masuk ke dalam rumah, hal itu memicu rasa kesal bagi banyak orang. Tidak hanya karena lalat dianggap kotor, tetapi juga karena mereka cenderung berterbangan tanpa arah, hinggap di makanan, dan sulit diusir. Mengapa lalat begitu mengganggu dan apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah hadirnya lalat?

Berikut adalah beberapa penyebab utama banyaknya lalat dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasinya.

1. Kebersihan lingkungan

Lingkungan yang kotor dan tidak terjaga kebersihannya juga menjadi penyebab utama munculnya lalat. Sampah yang menumpuk, genangan air, sisa makanan dan saluran air yang tersumbat adalah tempat berkembang biak yang ideal bagi lalat dan hewan kotor lainnya seperti tikus. Kebersihan lingkungan sangat penting untuk mengurangi populasi lalat, karena tempat yang kotor akan menarik lebih banyak serangga ini.

Pentingnya sanitasi dan manajemen sampah yang efektif untuk mengendalikan populasi lalat, terutama di daerah dengan iklim tropis yang lembap.

2. Sisa makanan

Seperti yang sempat disebut di atas, sisa makanan atau olahan makanan tertentu juga bisa menjadi penyebab hadirnya lalat. Lalat tertarik pada berbagai jenis makanan, terutama yang busuk atau membusuk. Sumber makanan ini bisa berupa sampah rumah tangga, sisa makanan, atau bahkan kotoran hewan. Ketika makanan dibiarkan terbuka atau tidak dibuang dengan benar, lalat akan dengan cepat mendeteksi dan berkumpul di sekitarnya, apalagi makanan yang memiliki aroma menyengat seperti ikan.

Menurut penelitian dari Center for Disease Control and Prevention (CDC), lalat rumah (Musca domestica) merupakan spesies yang paling umum ditemukan di area pemukiman. Mereka tertarik pada bau menyengat yang dihasilkan oleh makanan busuk atau sisa makanan.

3. Kondisi iklim

Kondisi iklim juga berperan terhadap jumlah lalat di suatu daerah. Lalat cenderung berkembang biak lebih cepat di daerah dengan iklim hangat dan lembap. Hal ini karena suhu yang hangat mempercepat siklus hidup lalat dari telur menjadi dewasa yang pada gilirannya meningkatkan populasi secara cepat.

Musim panas dan musim hujan adalah waktu-waktu ketika populasi lalat meningkat tajam. Kelembapan yang tinggi selama musim hujan memberikan kondisi ideal bagi telur lalat untuk menetas khususnya di wilayah tropis.

4. Kehadiran hewan ternak

Di daerah pedesaan atau pertanian, keberadaan hewan ternak seperti sapi, kambing, atau ayam juga dapat menarik lalat. Kotoran hewan adalah salah satu tempat favorit lalat untuk bertelur. Jika kotoran hewan tidak dikelola dengan baik, lalat akan terus berkembang biak dan menyebar ke area sekitar.

Manajemen kotoran ternak yang buruk dapat menyebabkan peningkatan populasi lalat yang juga dapat membawa risiko penyakit bagi hewan dan manusia.

Cara mengatasi lalat
Lalat memiliki kecepatan reaksi yang sangat cepat, membuatnya sulit untuk ditangkap atau diusir. Ini sering kali membuat orang semakin kesal karena upaya untuk mengusir lalat sering kali tidak berhasil dengan mudah. Rasa frustrasi bisa bertambah ketika lalat terus kembali meskipun sudah berulang kali diusir.

National Geographic mencatat bahwa lalat rumah (Musca domestica) memiliki waktu reaksi sekitar 200 milidetik, yang membuat mereka mampu menghindar dari bahaya dengan cepat. Ini yang menyebabkan mereka sulit untuk ditangkap, bahkan oleh orang yang memiliki refleks cepat.

Berikut ini cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah lalat:

  • Menjaga Kebersihan: Pastikan rumah atau area sekitar selalu bersih, seperti area dapur atau tempat penyimpanan makanan. Sampah harus dibuang secara teratur dan tempat sampah harus selalu tertutup rapat.
  • Menggunakan Penutup Makanan: Tutup makanan dengan rapat untuk mencegah lalat hinggap dan mengkontaminasi makanan tersebut.
  • Memasang Jaring Lalat: Pasang jaring lalat di pintu dan jendela untuk mencegah lalat masuk ke dalam rumah.
  • Menggunakan Perangkap Lalat: Perangkap lalat, baik yang manual maupun elektronik, bisa digunakan untuk mengurangi jumlah lalat.
  • Menggunakan Aroma Pengusir Lalat: Beberapa aroma seperti serai, lavender atau daun mint diketahui bisa mengusir lalat. Menggunakan diffuser dengan minyak esensial juga bisa membantu menjaga rumah atau lokasi tetap bebas dari lalat.
Dengan memahami faktor-faktor yang menyebabkan banyaknya lalat, kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengendalikan populasi mereka dan menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.


Baca juga: Ciri-ciri telur lalat dan di mana biasanya ditemukan?

Baca juga: Tim ilmuwan China temukan markisa dapat bunuh telur lalat buah

Baca juga: Situbondo kembangkan budi daya lalat

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024