Jakarta (ANTARA) - Istilah dry text belakangan ini kerap muncul dan diucapkan di mana mana. Dry text adalah sebuah istilah ketika seseorang merespons pesan dengan jawaban yang singkat dan kurang bersemangat, seolah-olah tidak berniat untuk melakukan percakapan dengan lawan bicara dan hanya sekadar membalas pesan tanpa benar-benar ingin terlibat di dalam percakapan.

Ketika seseorang yang Anda sukai memberikan balasan singkat dan tidak menambahkan apapun yang berarti dalam percakapan tentu saja hal itu bisa menjadi melelahkan untuk Anda. Dry text mungkin bisa membuat Anda merasa terbebani untuk berusaha lebih keras demi terus menjaga percakapan agar tetap berjalan, meskipun yang Anda terima hanyalah balasan singkat yang datar dan tidak membangkitkan semangat.

Beberapa contoh dari dry texting

Dry text dari seseorang bisa membuat Anda mungkin merasa tertekan untuk menghidupkan suasana di dalam percakapan. Berikut adalah lima jenis dry text yang paling terkenal dalam mematikan suasana percakapan:

1. Membalas hanya dengan satu kata

Tanggapan pesan seperti "iya" "oke" dan "nggak" termasuk ke dalam kategori dry text. Kata-kata itu sangat singkat dan langsung menuju ke intinya tanpa memberikan ruang untuk mengembangkan percakapan.

2. Membalas pesan hanya dengan emoji

Membalas pesan menggunakan emoji bisa termasuk dalam kategori ini. Pesan yang dibalas hanya dengan emoji seperti emoji jempol atau wajah tersenyum tanpa tambahan kalimat apapun pada diskusi bisa membuat percakapan menjadi buntu.

3. Reaksi yang acuh tak acuh

Ketika Anda menyampaikan sesuatu yang menurut Anda menarik atau lucu dan lawan bicara hanya membalas dengan kata "haha" atau "lol" tanpa ada ungkapan lainnya, hal tersebut sering kali terasa meremehkan dan memberikan kesan bahwa orang itu tidak tertarik.

4. Mengajukan pertanyaan yang sudah dijawab

Ketika seseorang hanya mengulangi apa yang Anda katakan atau mengajukan kembali pertanyaan yang sudah dijawab, hal itu bisa termasuk ke dalam kategori dry text karena orang tersebut menunjukkan sedikit usaha untuk fokus pada percakapan.


Alasan seseorang mengirim dry text

Berikut adalah beberapa kemungkinan alasan seseorang mengirim dry text:

1. Kurang tertarik

Hal ini mungkin sedikit menyakitkan, tetapi terkadang dry text berawal dari kurangnya antusiasme orang tersebut. Mereka mungkin tidak tertarik dengan topik yang Anda bicarakan atau mungkin mereka tidak tertarik dengan Anda.

2. Sedang sibuk

Seseorang yang membalas pesan Anda dengan dry text mungkin sedang sibuk dengan pekerjaan atau masalah pribadi nya sehingga membuat mereka sulit untuk berkonsentrasi.

3. Sedang merasa lelah

Jika seseorang merasa terlalu sering atau terlalu banyak menerima pesan, mereka mungkin mulai membalas dengan respons yang lebih singkat dan sederhana untuk menjaga jarak.


Cara menghadapi seorang dry texter

Berurusan dengan seseorang yang suka mengirim pesan singkat mungkin bisa membuat Anda kebingungan. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan:

1. Bersikap lugas namun tetap menghargai

Jika pesan singkat membuat Anda merasa kebingungan atau menghambat komunikasi, Anda bisa mencoba untuk bertanya kepada orang tersebut apakah semuanya baik-baik saja atau apakah ada masalah.

2. Jangan langsung mengambil kesimpulan

Ada banyak alasan mengapa seseorang bisa mengirim pesan yang sangat singkat. Sebelum menarik kesimpulan, penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor yang mungkin mempengaruhi cara mereka merespons.

3. Meniru cara mereka membalas pesan

Cobalah meniru cara mereka merespons dengan balasan yang singkat. Ini bisa menjadi cara halus untuk menunjukkan betapa kering nya percakapan. Kadang-kadang, dengan melihat respons singkat Anda, mereka bisa sadar bahwa mereka perlu lebih berusaha dalam membalas.

Itulah beberapa hal tentang dry text. Jika Anda sedang menghadapi seseorang yang sering mengirim teks seperti ini, penting untuk tidak langsung menarik kesimpulan. Namun, jika Anda adalah orang yang sering mengirim pesan singkat, pahami bahwa cara Anda berkomunikasi mungkin bisa menyebabkan kesalahpahaman dan penting untuk terbuka ketika berkomunikasi.

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024