Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi menepis asumsi yang menyatakan hasrat Presiden Joko Widodo untuk mengambil alih posisi Ketua Umum PDIP.

Pernyataan itu disampaikan Budi Arie merespons pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mengungkap rencana ada pihak lain yang ingin mengambil alih partainya.

"Ya penguasa itu siapa? Mau nuduh Pak Jokowi? Pak Jokowi enggak mau. Enggak pernah mau," katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

Budi Arie yang kini menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika itu menyebut asumsi dari keinginan Jokowi mengambil alih PDIP sebagai tuduhan.

"Ya tanya saja, siapa yang mau ambil alih, siapa yang berminat? Jangan main nuduh-nuduh," katanya.

Baca juga: Megawati batal pensiun jadi ketum: Ada yang mau ambil alih PDIP

Budi Arie memastikan bahwa sikap Presiden Jokowi hingga saat ini masih tidak berminat untuk menduduki jabatan ketua umum PDIP.

Saat ditanya soal status Jokowi sebagai kader PDIP, Budi Arie meminta wartawan untuk menanyakan langsung hal itu kepada PDIP dan Jokowi.

Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengungkapkan alasannya batal pensiun menjadi ketua umum lantaran ada pihak yang ingin mengambil alih PDIP.

Hal itu disampaikan Megawati usai mengumumkan bakal calon kepala daerah yang akan maju pada Pilkada Serentak 2024 di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu.

Awalnya, Megawati mengatakan bahwa pada usianya yang saat ini menginjak 77 tahun, sudah seharusnya dia pensiun. Kendati demikian, dia masih diminta untuk menjadi Ketua Umum PDIP hingga tahun 2025.

Megawati membatalkan niatnya untuk pensiun lantaran mengetahui ada yang ingin mengambil alih partai dan mengatakan kondisi tersebut sudah gawat.

"Eh begitu dengar ini akan diambil, 'nih kayanya PDI Perjuangan'. Saya mau jadi ketua umum lagi. Keren apa tidak?" tanya Megawati.

Baca juga: Megawati tepis isu lakukan intimidasi ke Kapolri
Baca juga: Megawati minta tak ada kecurangan TSM di Pilkada Serentak 2024

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024