"Tegal tidak hanya dikenal dengan warteg-nya saja tapi juga bunga melatinya. Oleh sebab itu, perlu ada upaya terintegrasi dari hulu hingga hilir melalui peningkatan produksi, pembenahan sistem panen, pascapanen, dan distribusinya supaya mendapatkan bunga melati bermutu sesuai permintaan negara tujuan ekspor," kata Suswono di Tegal, Rabu.
Suswono, usai panen bunga melati di Desa Maribaya, Tegal, mengingatkan pentingnya penguatan lembaga dan kemitraan antara eksportir dan petani.
"Saya berharap para eksportir benar-benar mengayomi petani sebagai mitra usaha dan berbagi informasi serta keuntungan," katanya.
Menteri juga menyarankan agar para petani bergabung dalam kelompok tani guna mengantisipasi keterbatasan kepemilikan lahan.
Kabupaten Tegal merupakan salah satu sentra produksi bunga melati di Jawa Tengah dengan luas lahan panen mencapai 371,3 hektare.
Pada 2013 produksi bunga melati tegal mencapai 9.456 ton yang dihasilkan dari tiga kecamatan yakni Kecamatan Keramat, Warureja, dan Kecamatan Suradadi.
Ekspor bunga melati itu telah dimulai sejak 2002 dengan volume yang terus meningkat.
Pada 2013 volume ekspor dari Kabupaten Tegal mencapai 3-4 ton/hari, bahkan pada hari-hari besar keagamaan dapat mencapai 10 ton/hari.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014