INOVASI: Balitbang Diklat bisa gandeng mitra lokal perkuat pelatihan

Kerja sama dengan lembaga-lembaga seperti NU dan Maarif Institute serta organisasi yang lain dapat menghasilkan hasil pendidikan yang baik. Intinya kolaborasi

Surabaya (ANTARA) - Kemitraan Inovasi Untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) menyatakan bahwa Badan Litbang Diklat Kementerian Agama bisa menggandeng para mitra lokal, baik dari lembaga pemerintah maupun organisasi kemasyarakatan, dalam memperkuat metode pelatihan bagi ASN.

"Kerja sama dengan lembaga-lembaga seperti NU dan Maarif Institute serta organisasi yang lain dapat menghasilkan hasil pendidikan yang baik. Intinya kolaborasi," ujar Direktur Program INOVASI Mark Heyward saat menjadi pembicara dalam gelaran Conference and Expose On Training Balitbang Diklat Kemenag di Surabaya, Rabu.

Mark mengatakan program pendidikan dan pelatihan harus berjalan dinamis dan tidak boleh terpaku pada satu skema saja. Karena dikhawatirkan membuat proses transformasi ilmu menjadi membosankan.

Mark juga menyinggung soal kurikulum dalam proses pendidikan/pelatihan. Menurutnya, kurikulum yang dikembangkan harus dinamis dan menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sesuai target sasaran.

"Dalam sebuah pembelajaran bukan hanya transfer of knowledge aja, tapi bagaimana bisa mengkondisikan sistem pengajaran agar bisa diterima dengan baik," kata dia.

Senada dengan Mark, Direktur Eksekutif dan Pendiri Pijar Foundation Ferro Ferizka mengatakan bahwa lembaga pendidikan harus mampu menciptakan iklim bagi ASN agar mereka tidak cepat puas dan mau terus mengembangkan potensi dirinya.

"Jangan sampai kita seperti katak dalam tempurung, hanya bangga dengan kemampuan kita saat ini tanpa mau belajar dan mengembangkan potensi-potensi lainnya," katanya.

Ia juga memberi saran agar setiap pelatihan ada praktik-praktik yang berkesinambungan tidak hanya sebatas pemenuhan tuntutan saja.

"Saat bicara teori maka harus ada pemahaman. Selanjutnya ada praktik-praktik yang berkesinambungan antara teori dan praktik," kata dia.