Menorehkan kemenangan nyaman atas tiga pesaing utamanya di Grup D, Turki, Rumania, dan Hungaria dalam empat pertandingan pembuka untuk lolos otomatis dari babak kualifikasi. Bahkan Hungaria dihabisinya dengan skor telak 8-1.
Menang 2-0 atas Andorra dalam pertandingan berikutnya telah mengantar tim Oranye, bersama Italia, menjadi tim pertama yang mengamankan tempat di Brasil 2014. Mereka mengakhiri babak kualifikasi dengan selisih 9 poin di atas Rumania, kesenjangan poin yang hanya bisa disamai oleh tetangganya, Belgia.
Dengan pelatih legendaris Rinus Michels menarik Johan Cruyff, Johan Neeskens, dan Co dari bangku cadangan, mereka memenangkan tempat final 1974 meski hanya untuk dikalahkan tuan rumah.
Empat tahun, revolusi total football Belanda telah kembali membawanya ke panggung dunia, tapi sejarah berulang saat mereka kalah lagi dengan tua rumah Argentina, menyerah 1-3 di Buenos Aires pada 1978.
Tim Oranye kemudian mengalami patah hari di final untuk ketiga kalinya di Johannesburg 2010, empat menit menjelang babak perpanjangan waktu berakhir, gol Andres Iniesta menghancurkan impian mereka.
Pemain kunci
Robin van Persie yang mencuat sebagai salah seorang striker terbaik dunia menjadi keuntungan bsar bagi Belanda, dimana pemain Manchester United itu di urutan teratas grafik pencetak skor dengan 11 gol.
Dia akan diperkuat dengan pemain-pemain seperti Jermaine Lens--yang berkembang menjadi bagian penting Oranye--dan Rafael van der Vaart. Arjen Robben terus menjadi ancaman di sayap, sementara Kevin Strootman dan Daryl Janmaat menjadi komponen kunci tim.
Pelatih: Louis Van Gaal
Peringkat FIFA: 11
Prestasi dalam kompetisi FIFA: Piala Dunia 1974 Jerman, Argentina 1978, Afrika Selatan 2010 (runner-up), Turnamen Sepakbola Olimpiade London 1908, Stockholm 1912, Antwerp 1920 (tempat ketiga), Piala Dunia U-17 Peru 2005 (tempat ketiga).
Mantan bintang: Johan Cruyff, Marco van Basten, Dennis Bergkamp.
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014