Jakarta (ANTARA) - Lalat adalah serangga yang sering kali dianggap mengganggu dan jorok, apalagi saat mereka muncul dalam jumlah yang banyak. Keberadaan lalat yang banyak di suatu area dan lokasi dapat menjadi indikator masalah lingkungan atau kebersihan di tempat tersebut.

Lalat termasuk dalam ordo Diptera, yang artinya mereka memiliki sepasang sayap. Siklus hidup lalat biasanya terdiri dari empat tahap: telur, larva, pupa, hingga menjadi lalat.

Lalat betina dapat bertelur hingga ratusan butir sekaligus, yang biasanya diletakkan pada bahan organik yang membusuk seperti sampah, kotoran hewan, atau sisa makanan.

Telur-telur ini menetas menjadi larva dalam waktu 24 jam dan berkembang menjadi pupa sebelum akhirnya menjadi lalat dewasa.

Daur hidup lalat terjadi kisaran 7-22 hari, akan tetapi jangka waktu yang telah ditetapkan tersebut dapat berubah tergantung faktor lain seperti keadaan suhu serta makanan. Lalat biasanya bertelur sebanyak 5 sampai 6 kali selama hidupnya.

Baca juga: Wali nagari jelaskan soal ribuan lalat yang ganggu warga Koto Tingga

Adapun ciri-ciri telur lalat sebagai berikut, mengutip sejumlah sumber:
  • Lonjong dengan panjang sekitar 0,5 mm.
  • Berwarna putih bening.
  • Terdapat 2 antena kecil di ujungnya.
Dalam tahap ini telur lalat berlangsung sangat singkat, yaitu hanya 12-24 jam saja.

Jangka waktu yang diperlukan agar telur lalat menetas bergantung pada suhu dan kelembapan di tempat tersebut. Apabila di tempat tersebut suhunya panas, maka telur akan lebih cepat menetas, begitu pun sebaliknya.

Biasanya lalat jantan akan meletakkan telurnya di tempat yang lembab dan bahan organik seperti sampah atau pada bangkai hewan.

Meskipun sering dianggap sebagai hama, lalat memiliki peran penting dalam ekosistem. Lalat membantu dalam proses dekomposisi dengan memakan bahan organik yang membusuk, yang pada akhirnya mengembalikan nutrisi ke dalam tanah.

Mereka juga berperan sebagai sumber makanan bagi berbagai hewan seperti burung, laba-laba, dan katak. Beberapa spesies lalat bahkan berfungsi sebagai penyerbuk untuk tanaman tertentu, meskipun tidak seefektif lebah.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang lalat, kita dapat lebih menghargai peran mereka dalam ekosistem alam sambil tetap menjaga lingkungan kita agar tetap bersih dan sehat sehingga terbebas dari penyakit yang dibawa oleh lalat.
Baca juga: Lalat tentara hitam bisa merdekakan manusia dari sampah sisa makanan

Baca juga: Pemkot Jakbar manfaatkan larva lalat hitam kurangi sampah organik


Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2024