Kabupaten Sukabumi (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengapresiasi langkah Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang menghadirkan Kampung Haji BPKH untuk penyintas bencana tanah bergerak di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

"Kami menyambut baik program pembangunan rumah huntap sebagai pengganti (rumah terdampak) bencana yang terjadi di 2019. Tadi telah dilaporkan sebanyak kurang lebih 129 huntap yang nantinya bernama Kampung Haji BPKH," kata Pelaksana Tugas Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito saat memberikan sambutan dalam acara Peresmian dan Serah Terima Hunian Tetap Kampung Haji BPKH di Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Rabu.

Ia berharap ke depan pendirian hunian tetap bagi para penyintas bencana dari BPKH itu tetap berlanjut bagi masyarakat lainnya yang membutuhkan.

"Kami juga berharap kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah daerah, institusi pendidikan, serta dunia usaha dan industri dalam menjadikan Kampung Haji BPKH ini berdaya saing," kata dia.

Baca juga: BPKH serahkan 129 huntap ke penyintas bencana tanah bergerak Sukabumi

Sebelumnya, BPKH memberikan 129 hunian tetap untuk 129 kepala keluarga (KK) penyintas bencana tanah bergerak di Kabupaten Sukabumi. Penyerahan ratusan hunian tetap itu dilakukan secara simbolis oleh Kepala Badan Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah kepada sejumlah perwakilan warga di lokasi hunian yang dinamai Kampung Haji BPKH, Kecamatan Nyalindung.

Fadlul menjelaskan pembangunan hunian tetap itu bagian dari Program Kemaslahatan BPKH yang juga melibatkan kerja sama sejumlah pihak, seperti Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi, Lembaga Amil Zakat Nasional Daarut Tauhiid Peduli, dan Dulux.

"Program kemaslahatan BPKH dilatarbelakangi kejadian (tanah bergerak) di Sukabumi pada 2019 silam," katanya saat memberikan sambutan pada penyerahan huntap itu.

Program Kemaslahatan wujud komitmen BPKH untuk ikut mengambil peran dalam mengatasi berbagai persoalan masyarakat. Dana Program Kemaslahatan berasal dari nilai manfaat dari pengembangan Dana Abadi Umat (DAU).

Selain berisikan hunian tetap, Kampung Haji BPKH di Sukabumi itu juga dilengkapi dengan beberapa sarana dan prasarana, antara lain masjid dan miniatur Ka'bah.

Ia mengharapkan pendirian miniatur Ka'bah memotivasi warga untuk mengunjungi Tanah Suci, baik untuk menunaikan ibadah umrah maupun haji.

Baca juga: Kampung untuk penyintas gempa di Sigi dibangun BPKH-Rumah Zakat
Baca juga: BPKH tegaskan Program Kemaslahatan tak pakai dana setoran awal haji
Baca juga: BPKH pastikan dana haji aman dan terkelola dengan baik

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024