Jakarta (ANTARA) -
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menanjak saat pasar menunggu rilis data neraca perdagangan Republik Indonesia (RI).
 
Pada akhir perdagangan Rabu, rupiah menguat 158 poin atau 0,99 persen menjadi Rp15.675 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.833 per dolar AS.
 
"Pasar masih menunggu rilis data neraca perdagangan besok," kata ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Rabu.
 
Rully memperkirakan neraca perdagangan Indonesia Juli 2024 akan masih tetap surplus 2,55 miliar dolar AS. Neraca perdagangan yang mengalami surplus tersebut akan berdampak positif terhadap rupiah, apalagi bila surplusnya lebih tinggi dari ekspektasi.
 
Selain itu, penguatan rupiah juga dipengaruhi oleh faktor global, yaitu rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari ekspektasi.
 
Data PPI AS Juli 2024 0,1 persen month on month (mom), lebih rendah dari ekspektasi yang sebesar 0,2 persen.
 
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu meningkat naik ke level Rp15.691 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.885 per dolar AS.
 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024