Jakarta (ANTARA) - Usman Kansong secara resmi mengundurkan diri dari jabatan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kemenkominfo) setelah tiga tahun lebih mengabdi.
"Saya mengundurkan diri dari posisi Dirjen IKP Kementerian Kominfo per 13 Agustus, saya akan melakukan kerja-kerja komunikasi publik dari luar pemerintahan," katanya di dalam konferensi pers yang dilangsungkan di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Rabu.
Usman Kansong dipercaya memegang jabatan sebagai Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kemenkominfo sejak Agustus 2021.
Baca juga: Dirjen Aptika mengundurkan diri bentuk tanggung jawab gangguan PDNS 2
Sebelum memegang tanggung jawab tersebut, sosok Usman Kansong dikenal sebagai jurnalis dengan jabatan terakhirnya sebagai Direktur Pemberitaan di Media Indonesia pada 2020.
Pada 2000-2009 ia mengabdi di media penyiaran Metro TV dengan posisi terakhir ialah News Current Affairs Manager di Metro TV. Pria kelahiran Jakarta, 13 April 1970 itu juga pernah bekerja di Harian Republika sejak 1995-2000.
Semua pengalaman kerja itu sejalan dengan latar pendidikannya yang merupakan lulusan Ilmu Komunikasi FISIP USU, Medan, Sumatra Utara tahun 1994 dan Program Pascasarjana Sosiologi Universitas Indonesia tahun 2005.
Ia juga diketahui memegang posisi Dewan di dalam Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk) dan pernah mendapat beasiswa Chavening di London dan Skotlandia pada 2003.
Tidak hanya itu, Usman diketahui pernah mendapatkan fellowship dari East-West Center, Honolulu, Amerika Serikat.Ia juga pernah berpartisipasi dalam “people to people diplomacy” yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia di Rusia dan Belarusia (2015) dan Amerika Serikat (2016).
Baca juga: Usman: Masa depan bangsa di tangan pemuda yang manfaatkan digitalisasi
Baca juga: Kominfo: HUT ke-79 RI di IKN tonggak sejarah perpindahan ibu kota
Baca juga: Kominfo blokir 2,1 juta situs demi berantas judi "online"
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024