Digitalisasi naskah kuno di Lampung ini menjadi ide bagus sekali, sebab kalau naskah ini tidak dipelihara dengan baik pasti akan dimakan usia
Bandarlampung (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Lampung Fahrizal Darminto meminta pihak organisasi perangkat daerah terkait agar mempercepat pelaksanaan digitalisasi naskah kuno guna mempermudah akses informasi budaya daerah.
 
"Digitalisasi naskah kuno di Lampung ini menjadi ide bagus sekali, sebab kalau naskah ini tidak dipelihara dengan baik pasti akan dimakan usia. Meski kita punya teknologi untuk merawat naskah-naskah itu," ujar Fahrizal Darminto di Bandarlampung, Rabu.
 
Ia menginstruksikan kepada organisasi perangkat daerah terkait untuk melakukan percepatan pelaksanaan digitalisasi naskah-naskah kuno yang ada di daerah, baik yang sudah tersimpan di Museum Lampung maupun yang masih tersimpan di masyarakat.
 
"Kalau naskah kuno kita rekam ke digital semua, pasti akan lebih baik. Sebab bisa disimpan dengan media yang bermacam dan dapat dikirim dengan mudah untuk dipelajari oleh pelajar atau mahasiswa. Jadi dinas terkait catat ini bisa dilakukan, sebab ini ide bagus," katanya.

Baca juga: Naskah kuno Sunda, penghubung kearifan masa lalu dengan era modern
 
Menurut dia, dengan digitalisasi naskah kuno maka akan mempermudah masyarakat mengetahui, memahami hingga bisa mencintai budayanya yang tertera dalam tulisan di naskah kuno daerah.
 
Tanggapan lanjutan mengenai digitalisasi naskah kuno daerah pun dikatakan oleh Pamong Budaya Ahli Madya di Museum Lampung I Made Giri.

"Digitalisasi ini memang harus dilakukan untuk menyelamatkan naskah kuno ini, sebab barang koleksi ini ada usianya," ujar I Made Giri.
 
Ia mengatakan ketika sudah dibuat bentuk digital maka upaya pelestarian naskah kuno akan lebih mudah.
 
"Sebab sampai kapan pun generasi selanjutnya bisa menikmatinya dan dapat membaca riwayat masa lalu. Kemarin penelitian sudah ada beberapa naskah kuno yang digitalisasi," tambahnya.
 
ia melanjutkan dengan telah adanya alat pemindai digital yang ada di perpustakaan daerah pihaknya bisa segera bekerjasama untuk melakukan digitalisasi tersebut.
 
"Naskah kuno ini bukan hanya museum yang mengelola tetapi perpustakaan juga, sehingga bisa bekerjasama juga dengan mereka untuk mendigitalisasi ini," ujar dia.

Baca juga: Delapan museum se-Sumatera pamerkan naskah kuno di Lampung
Baca juga: Perpusnas jadikan penguatan budaya baca dan literasi Renstra 2025-2029

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024