"SD 05 ini menjadi posko, tetapi proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan zoom," kata Kepala Dinas Dukcapil DKI Budi Awaluddin di SDN 05 Manggarai Jakarta Selatan, Rabu.
Budi memastikan KBM di sekolah itu tidak terganggu dan tetap terlaksana meski adanya pengungsi penyintas kebakaran Manggarai.
Sementara, Kepala Sekolah SDN 05 Manggarai Lusiana Maydona mengatakan pihaknya memberlakukan hal itu lantaran menyesuaikan kondisi.
Adapun pembelajaran tatap muka (PTM) diberlakukan bagi siswa yang mengungsi di sekolah itu dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) diberlakukan bagi siswa non penyintas kebakaran.
"Kita hibrida, luring untuk anak pengungsian dan daring untuk siswa non penyintas kebakaran," ujarnya.
Pihaknya mencatat sebanyak 167 siswa SDN 05 Manggarai menjadi pengungsi di sekolah tersebut dan menjalani PTM.
Selain belajar, dia juga memastikan para siswanya mendapat pemulihan kesehatan mental (trauma healing) untuk bisa kembali pulih dan semangat belajar.
Sebelumnya, Dinas Sosial DKI berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta untuk meminjam fasilitas yang tersedia di sekolah serta memastikan KBM tetap bisa dilaksanakan di tengah kondisi yang ada.
Dinas Pendidikan DKI juga menjaring kepala sekolah lain dan orangtua non penyintas untuk bisa menyumbang dana demi membantu 365 siswa penyintas.
Kebakaran itu terjadi di Jalan Remaja 5, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan pada Selasa (13/8) sekitar pukul 02.30 WIB dini hari.
Tak ada korban meninggal, tetapi hanya tujuh orang terluka akibat peristiwa itu.
Baca juga: DKI layani penggantian dokumen rusak akibat kebakaran Manggarai
Baca juga: Ini upaya DKI untuk galang dana bagi penyintas kebakaran Manggarai
Baca juga: Jadi lokasi pengungsian, KBM di SDN 05 Manggarai tetap berjalan normal
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024