Jika Industri kreatif bisa berkembang dan dikerjakan oleh warga kita sendiri, tentu ekonomi kita juga ikut berkembang,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Masyarakat Indonesia perlu didorong mengerjakan dan mengembangkan industri kreatif untuk meningkatkan perekonomian, kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.
"Jika Industri kreatif bisa berkembang dan dikerjakan oleh warga kita sendiri, tentu ekonomi kita juga ikut berkembang," katanya saat menerima kunjungan rombongan Multi Media Training Centre (MMTC) di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, program atau acara di televisi khususnya film animasi bisa dibuat dan dikerjakan oleh warga Indonesia sendiri, jangan sampai industri kreatif itu dikuasai orang asing. Masyarakat lokal jangan hanya menjadi penonton.
"Khusus flim animasi itu bisa dibuat sedemikian rupa agar anak-anak maupun masyakarat cepat paham. Misalnya, animasi tentang Tamansari, Candi Borobudur, dan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat," katanya.
Ia mengatakan dalam konteks itu MMTC bisa bekerja sama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) dan TVRI sehingga sinkronisasi akan bisa membuahkan hasil yang maksimal dan bisa memenuhi harapan pasar.
"Banyak industri kreatif yang dihasilkan oleh warga kita, tetapi bagaimana warga kita yang menghasilkan industri kreatif itu juga bisa eksis. Begitu pula program televisi bisa bervariasi," katanya.
Menurut dia, ke depan MMTC diharapkan bisa membuka program diploma satu (D-1) dan diploma dua (D-2). Hal itu bertujuan untuk mengampu para komunitas yang memiliki keahlian khususnya dalam bidang teknik informatika dan seni.
Kalau para komunitas itu memiliki sertifikat minimal D-1 atau D-2, maka akan lebih profesional dalam menghasilkan karya. MMTC tidak kesulitan untuk membuka program tersebut.
"MMTC mempunyai fasilitas dalam bidang teknik informatika dan mempunyai kurikulumnya, maka untuk meningkatkan para anggota komunitas yang hanya memiliki ijazah SLTA perlu melanjutkan pendidikan ke D-1 atau D-2," katanya.
Kepala MMTC Kamsul Abraha mengatakan pihaknya siap melaksanakan tugas sekaligus akan berkoordinasi dengan ISI dan TVRI. Untuk membuat program D-1 maupun D-2 akan dipersiapkan.
"Kami juga akan memanfaatkan keterampilan mahasiswa yang hanya berada di belakang layar agar bisa lebih eksis karena merupakan tugas kami untuk memajukan bangsa," katanya.(*)
Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014