Jakarta (ANTARA) -
Semut merupakan serangga kecil yang sering dianggap remeh, sebenarnya menyimpan banyak fakta mengejutkan yang mungkin belum banyak diketahui orang.

Meskipun berukuran kecil, semut memainkan peran penting dalam ekosistem dan memiliki kemampuan luar biasa yang mengagumkan.
 
Semut sebagai serangga koloni yang dikenal dengan solidaritas dan kebersamaan yang kuat di antara sesamanya, merupakan salah satu spesies serangga paling menarik diantara serangga lain.
 
Dapat diketahui hampir tidak ada serangga lain yang sekuat semut. Menurut para ilmuwan, mereka telah bertahan selama berjuta-juta tahun karena kemampuan adaptasi mereka yang sangat luar biasa.
 
Dengan demikian, berikut 8 fakta mencengangkan mengenai semut yang harus Anda ketahui, simak penjelasannya berikut ini:
 
1. Adaptasi dan evolusi yang luar biasa
 
Semut telah berevolusi selama jutaan tahun dan menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa terhadap berbagai lingkungan. Mereka dapat ditemukan di hampir setiap wilayah di dunia, dari hutan tropis hingga gurun yang gersang.
 
Serangga ini diperkirakan pertama kali muncul pada zaman Kapur, ketika dinosaurus masih hidup. Bukti menunjukkan bahwa semut telah berevolusi dan beradaptasi selama lebih dari 100 juta tahun.
 
2. Semut menjadi serangga terkuat
 
Meski berukuran kecil, semut merupakan serangga yang sangat kuat. Beberapa spesies mampu mengangkat beban hingga 50 kali berat badan mereka. Struktur tubuh mereka dirancang untuk mengoptimalkan kekuatan dari berat badan mereka dan menghasilkan kekuatan yang mencengangkan.
 
Selain itu, semut memanfaatkan otot-ototnya yang kuat untuk melindungi sesama koloni besar mereka dari ancaman-ancaman penyusup.
 
3. Semut sebagai serangga yang memiliki otak besar
 
Selain menjadi serangga terkuat dan koloni terbesar, semut juga memiliki otak terbesar di antara serangga lainya, dengan sekitar 250.000 sel otak. Beberapa koloni semut besar secara kolektif dapat memiliki jumlah sel otak yang setara dengan rata-rata jumlah sel otak manusia.
 
4. Metode reproduksi semut yang unik
 
Beberapa semut dapat bereproduksi baik secara aseksual maupun seksual. Dalam reproduksi aseksual, semut melakukan kloning melalui proses yang dikenal sebagai parthenogenesis thelytokous.
 
Sementara dalam reproduksi seksual, karena semut tidak memiliki kromosom seks, jenis kelamin ditentukan oleh proses pembuahan.
 
5. Semut memiliki sistem pencernaan yang unik
 
Mungkin banyak yang tidak menyadari bahwa semut memiliki dua perut. Perut pertama menyimpan makanan untuk konsumsi sendiri, sementara perut kedua menyimpan makanan untuk kebutuhan koloni.
 
Adaptasi ini memungkinkan semut untuk mendistribusikan makanan secara merata di seluruh koloni mereka.
 
6. Kemampuan berkomunikasi yang unik
 
Komunikasi di antara semut dilakukan melalui feromon, yaitu zat kimia yang dilepaskan untuk memberikan sinyal kepada semut lainnya. Misalnya, saat menemukan sumber makanan, semut pekerja akan meninggalkan jejak feromon untuk memandu semut lain ke lokasi tersebut.
 
Sistem komunikasi ini memungkinkan koloni semut bekerja secara efektif tanpa perlu melihat satu sama lain.
 
7. Perilaku pembuatan budak pada semut
 
Beberapa spesies semut menunjukkan perilaku yang disebut “pembuatan budak.” Dalam aktivitas ini, semut-semut tersebut menyerbu sarang semut lain untuk mencuri larva.
 
Setelah penculikan, semut-sumut tersebut akan membesarkan larva yang dicuri seolah-olah mereka adalah anak-anak mereka sendiri, serta mengajari mereka cara mencari makan dan merawat anak-anak koloni.
 
8. Semut menyukai makanan manis
 
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa semut sangat menyukai makanan manis? Kuncinya terletak pada sistem metabolisme mereka. Semut memperoleh energi utama mereka dari karbohidrat, yang merupakan komponen utama kebutuhan nutrisi mereka.
 
Oleh karena itu, makanan manis yang kaya karbohidrat, seperti permen, gula, madu dan sirup, sangat menarik dan disukai bagi semut.
 
Semut dapat mendeteksi keberadaan gula berkat reseptor khusus di indra pengecap mereka. Setelah mendeteksi gula, koloni semut akan mengirimkan sinyal kimiawi untuk memberi tahu anggota lainnya tentang lokasi sumber gula tersebut.
 
 

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024