"Kami masih harus berjuang lebih keras supaya aspirasi kami terakomodir. Saya merasa terpanggil untuk ikut memperjuangkannya melalui jalur politik," kata Rina di Sampit, Selasa.
Rina merupakan caleg dari PDI Perjuangan daerah pemilihan 2 yang meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, daerah yang memiliki jumlah penduduk terbesar di Kotim.
Caleg nomor urut 3 ini kesehariannya sebagai seorang pengusaha di bidang percetakan yang cukup terkenal di Sampit.
Dia mengaku prihatin melihat jumlah perempuan yang duduk di DPRD, khususnya di Kotim, masih sangat minim.
Padahal, masalah kesetaraan gender dalam segala hal harus diperjuangkan.
Terlebih di daerah pemilihan 2, hasil pemilu legislatif 2009 sama sekali tidak ada mendudukkan perempuan sebagai wakil rakyat di DPRD Kotim.
"Banyak aspirasi perempuan yang belum terakomodir. Perempuan harus berperan di DPRD sehingga ada kebijakan yang juga berpihak pada perempuan, selain terhadap masyarakat secara luas," julas Rina.
Harapan besar banyak pihak agar jumlah keterwakilan di DPRD akan bertambah, apalagi jumlah kursi yang diperebutkan juga bertambah dari 35 menjadi 40 kursi.
Perempuan berlatar belakang pendidikan seorang insiyur jurusan Teknik dan Manajemen Industri pada Universitas 17 Agustus 1946 Surabaya ini ingin keterlibatan perempuan dalam pemerintahan dan legislatif bisa lebih besar lagi.
Banyak peran yang membutuhkan kehadiran dan pemikiran kaum perempuan, tidak terkecuali untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat melalui DPRD.
"Peran perempuan sangat besar. Saya punya program-program untuk perempuan. Yang mendidik anak bangsa adalah perempuan," kata Rina.
Pewarta: Norjani
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014