Untuk memperkuat ketahanan energi nasional, pemanfaatan gas bumi merupakan solusi yang paling tepat. Sebagai energi baik, gas bumi sangat aman, murah dan ramah lingkungan, sangat cocok untuk energi keluarga Indonesia,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meluncurkan Program PGN Sayang Ibu di Perumnas Klender, Jakarta Timur, sebagai penanda dimulainya pemasangan satu juta sambungan gas rumah tangga di seluruh Indonesia oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).

Program tersebut akan dimulai tahun ini dan berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya.

Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso mengatakan bahwa Program PGN Sayang Ibu diluncurkan untuk mempercepat penyaluran gas bumi ke rumah tangga.

"Untuk memperkuat ketahanan energi nasional, pemanfaatan gas bumi merupakan solusi yang paling tepat. Sebagai energi baik, gas bumi sangat aman, murah dan ramah lingkungan, sangat cocok untuk energi keluarga Indonesia," kata Hendi melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.

Menurut Hendi, selama puluhan tahun PGN beroperasi belum pernah ada laporan mengenai kecelakaan yang terjadi pada pelanggan rumah tangga.

Dia mencontohkan penggunaan satu tabung elpiji 12 kilogram harganya sekitar Rp100.000, namun dengan menggunakan gas bumi PGN, pelanggan hanya perlu membayar kurang lebih Rp40.000.

"Dengan penghematan tersebut, maka industri rumahan juga akan sangat tertolong dan berkembang," kata dia.

Selain itu, lanjut Hendi, gas bumi juga merupakan produk nasional yang berasal dari dalam perut bumi Indonesia. Berbeda halnya dengan elpiji yang sebagian besar masih merupakan produk impor.

Hendi menjelaskan rumah tangga merupakan pelanggan terbesar PGN. Saat ini PGN melayani sekitar 100 ribu pelanggan rumah tangga.

Dalam rangka program pemasangan satu juta unit rumah tangga, tahun ini PGN mengidentifikasi penambahan sekitar 10 ribu sambungan baru di wilayah Jabodetabek.

Jumlah tersebut bisa bertambah secara signifikan apabila mendapat dukungan dari berbagai pihak yang memungkinkan PGN mempercepat penyediaan infrastruktur.

"Dukungan itu mulai dari masyarakat, pemerintah daerah hingga pemerintah pusat, baik itu dalam hal kemudahan perijinan maupun kepastian alokasi gas bumi," ujar dia.

Upaya perluasan pemanfaatan gas bumi di sektor rumah tangga ini juga sejalan dengan visi Menteri BUMN Dahlan Iskan di dalam pengelolaan energi nasional, di mana ke depan gas bumi harus bisa diproyeksikan sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM). Sebab, potensi gas Indonesia lebih besar dari minyak mentah.

"Terima kasih pada PGN yang terus meyakinkan pada masyarakat untuk memakai gas bumi," kata Dahlan Iskan.(*)

Pewarta: Rangga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014