“Untuk pelibatan kemampuan Zeni dalam bidang nubika (nuklir, biologi, dan kimia) dan jihandak (penjinakan bahan peledak) selalu dalam kegiatan VVIP, pasti dilibatkan,”
Jakarta (ANTARA) - Dua detasemen baru Pusat Zeni TNI Angkatan Darat yaitu Detasemen Zeni Penjinakan Bahan Peledak dan Detasemen Zeni Nuklir, Biologi, dan Kimia turut terlibat dalam pengamanan HUT Ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kepala Pusat Zeni TNI Angkatan Darat (Kapusziad) Mayjen TNI Budi Hariswanto pada sela-sela kegiatannya di Jakarta, Rabu, menjelaskan dua detasemen itu, sejak mereka masih berbentuk kompi, selalu dilibatkan dalam setiap kegiatan pengamanan VVIP.

“Untuk pelibatan kemampuan Zeni dalam bidang nubika (nuklir, biologi, dan kimia) dan jihandak (penjinakan bahan peledak) selalu dalam kegiatan VVIP, pasti dilibatkan,” kata Kapusziad dalam acara jumpa pers selepas upacara peresmian Detasemen Zeni Penjinakan Bahan Peledak/Sura Dharma Santika dan Detasemen Zeni Nuklir, Biologi dan Kimia/Waspada Chigra Jaya di Jakarta, Rabu.

Dalam acara peresmian dua detasemen Pusat Zeni TNI Angkatan Darat itu, jajaran prajurit dari Detasemen Zeni Penjinakan Bahan Peledak dan Detasemen Zeni Nuklir, Biologi dan Kimia unjuk kemampuan penanganan ancaman kimia dan biologi, serta bahan peledak, yang diskenariokan terjadi saat upacara HUT RI di IKN.

Dalam acara demonstrasi itu, seorang tamu asing diceritakan seolah-olah membawa tas yang isinya mencurigakan. Jajaran prajurit dari Korps Zeni TNI AD yang saat itu berjaga pun dengan sigap mengamankan barang berbahaya tersebut.

Tak lama, sejumlah prajurit dari Detasemen Zeni Nubika TNI AD, yang seluruhnya mengenakan baju pelindung khusus, tiba di lokasi dan langsung melaksanakan serangkaian prosedur penanganan bahan-bahan kimia yang berbahaya.

Dalam acara itu, sejumlah perlengkapan deteksi dan dekontaminasi pun diperlihatkan, di antaranya alat deteksi Metrad buatan Amerika Serikat yang mampu mendeteksi metal dan radiasi, alat deteksi Chemrpo 100 buatan AS yang mampu mendeteksi zat-zat kimia beracun termasuk yang masuk dalam golongan chemical warfare agent, kemudian alat dekontaminasi seperti DS 10 dan DS 6 yang keduanya buatan Jerman.
 
Jajaran prajurit dari Detasemen Zeni Penjinakan Bahan Peledak/Sura Dharma Santika dan Detasemen Zeni Nuklir, Biologi dan Kimia/Waspada Chigra Jaya unjuk kemampuan penanganan ancaman bahan peledak, biologi, dan kimia yang diskenariokan terjadi saat HUT RI di IKN dalam rangkaian upacara peresmian dua detasemen itu di Jakarta, Rabu (14/8/2024). ANTARA/Genta Tenri Mawangi.


Perlengkapan lain yang turut dipamerkan dalam acara itu, yaitu alat deteksi Rados buatan Finlandia yang mampu mendeteksi radiasi dan mengukur dosisnya, kemudian alat deteksi FLIR Identifinder buatan AS yang mampu memetakan dan mengidentifikasi jenis-jenis radiasi. Kemudian, ada juga alat dekontaminasi mirip alat fogging yang disebut Decofog buatan Jerman.

Dari jajaran Detasemen Zeni Penjinakan Bahan Peledak, sejumlah perlengkapan juga dipamerkan, di antaranya alat deteksi ranjau buatan Jerman, alat X-Ray portable buatan AS, alat evaluasi hook and line set buatan Jerman, kemudian ada juga disruptor buatan Indonesia yang mampu merusak sistem penyala/aktivasi bom, mampu merusak fuse pada proyektil, dan mampu merusak fuse pada bom pipa menggunakan peluru slag yang tajam.

Perangkat lainnya, ada juga Roket Wrench dan Exploder Wireless yang keduanya dapat digunakan untuk meledakkan bom dalam radius yang aman.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024