Filologika ini berkewajiban menjaga jati diri dan budaya Indonesia melalui memperkenalkan naskah-naskah kuno yang menceritakan sejarah bangsa dan budaya daerah, sehingga ini wajib dipertahankan dan dikembangkanBandarlampung (ANTARA) - Delapan museum yang ada di Sumatera memamerkan koleksi naskah kuno melalui pelaksanaan pameran koleksi filologika di Provinsi Lampung.
"Hari ini ada delapan museum yang ada di Sumatera ikut serta secara langsung memamerkan beberapa koleksi naskah kuno yang tertulis dalam berbagai media tulis seperti di batu, di kulit kayu, ataupun bambu," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Lampung Fahrizal Darminto di Bandarlampung, Rabu.
Dalam pameran koleksi filologika regional Sumatera tersebut, kata dia, museum yang berasal dari Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, Riau, Lampung, dan Sumatera Selatan, menghadirkan koleksi naskah kuno dilengkapi dengan naskah terjemahan yang bisa dipahami pengunjung.
"Filologika ini berkewajiban menjaga jati diri dan budaya Indonesia melalui memperkenalkan naskah-naskah kuno yang menceritakan sejarah bangsa dan budaya daerah, sehingga ini wajib dipertahankan dan dikembangkan," katanya.
Baca juga: Museum Sang Nila Utama Riau pamerkan senjata tradisional se-Sumatera
Baca juga: Museum Sang Nila Utama Riau pamerkan senjata tradisional se-Sumatera
Dia menjelaskan Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah yang memiliki aksara daerah bersama dengan beberapa daerah di Sumatera, sehingga perlu diperkenalkan secara luas kepada generasi muda.
"Kalau kita bisa pelajari naskah kuno ini, maka kearifan lokal Lampung pun bisa di bukukan. Jadi pelestarian ini bukan hanya ditonton dalam bentuk pameran saja, tapi harus digali, sebab ada ilmu di balik naskah-naskah kuno itu," ucap dia.
Pelaksanaan pameran filologika tersebut, kata dia, diharapkan dapat meningkatkan keinginan generasi muda untuk menghargai budaya lokal.
Baca juga: Kabupaten OKU miliki museum purbakala terbesar di Sumatera
Baca juga: Kabupaten OKU miliki museum purbakala terbesar di Sumatera
"Pameran ini menargetkan anak-anak, terutama tingkat sekolah menengah atas, untuk hadir secara bergiliran. Jadi mereka tidak hanya mengunjungi, tapi mendapatkan tugas untuk menuliskan apa saja penjelasan dari koleksi naskah kuno tersebut," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung Sulpakar menambahkan.
Ia mengatakan pemerintah daerah pun telah mengeluarkan imbauan untuk menyaksikan kegiatan pameran naskah kuno ini bagi siswa tingkat sekolah dasar serta sekolah menengah pertama di daerah itu.
"Jadi pameran ini pun dilakukan dalam rangka memberi edukasi kepada anak tentang sejarah Nusantara di regional Sumatera," kata Sulpakar.
Baca juga: Museum Tjong A Fie Mansion tetap terima pengunjung saat Lebaran
Baca juga: Museum Tjong A Fie Mansion tetap terima pengunjung saat Lebaran
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024