Dengan adanya Collaborating Center ini NDT dapat diaplikasikan tidak hanya di Indonesia, namun di negara-negara yang bekerja sama dengan kitaJakarta (ANTARA) - Manufacturing Technology and Engineering Industry R&D Center (MTEIRDC) Etiopia mengunjungi fasilitas Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) RI guna mempelajari teknologi Pengujian Nondestruktif (NDT).
"Indonesia menjadi negara yang direkomendasikan oleh IAEA untuk bisa memberikan pengalaman dan pengetahuannya dalam teknologi dan pembuatan fasilitas tersebut," kata Periset MTEIRDC Etiopia Woodwosen Mekuria melalui keterangan di Jakarta, Rabu.
Selain mempelajari soal teknologi NDT, Woodwosen menyebut pihaknya juga mempelajari teknologi Evaluasi Nondestruktif (NDE) di Etiopia.
Baca juga: BRIN-IAEA bahas peningkatan kapasitas SDM untuk Tes Tidak Merusak
Sementara Kepala Pusat Riset Teknologi Proses Radiasi (PRTPR) BRIN Irawan Sugoro menyatakan teknologi NDT di BRIN sudah diakui oleh dunia internasional.
NDT, kata dia, merupakan kegiatan yang dilakukan di PRTPR BRIN dan menjadi salah satu Collaborating Center (CC) di bawah IAEA untuk ditransfer ke negara-negara berkembang di Asia Pasifik.
Baca juga: Indonesia peroleh penghargaan dari Badan Pangan dan Badan Atom Dunia
Di Indonesia, lanjut Irawan, NDT sudah banyak diaplikasikan, baik di industri, perminyakan, dan pertambangan, sebagai bagian penting dalam meningkatkan produktivitas.
Untuk diketahui, teknologi Pengujian Nondestruktif atau Non-Destructive Testing (NDT) merupakan salah satu teknologi yang sudah lama dikembangkan oleh BRIN, untuk mendiagnosa apabila terjadi kerusakan, baik itu dari struktur, komponen, atau bahkan sebuah sistem.
Baca juga: Delegasi Atom Malaysia pelajari pengelolaan limbah radioaktif BRIN
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024