Beijing (ANTARA) - Ekonomi ketinggian rendah (low-altitude economy) China memasuki fase pertumbuhan yang pesat dengan menawarkan lebih banyak pengalaman menarik di angkasa dan menghadirkan kenyamanan melalui penerapan wahana udara yang inovatif.
Berbagai wahana udara, seperti kapal udara berbadan besar untuk pariwisata ketinggian rendah, wahana udara nirawak (unmanned aerial vehicle/UAV) atau drone untuk pengiriman ekspres dan transportasi perkotaan, serta fotografi dari udara dan penyelamatan darurat, semakin banyak digunakan di China dalam berbagai skenario.
Wahana-wahana ini terbukti menjadi alat yang efektif untuk berbagai kegiatan dan operasi.
Kepemimpinan China baru-baru ini menegaskan kembali tekadnya untuk menyempurnakan institusi dan mekanisme guna memodernisasi infrastruktur, berdasarkan sebuah resolusi yang diadopsi pada sidang pleno ketiga Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) ke-20.
Resolusi tersebut menyatakan bahwa China akan mengembangkan sektor penerbangan umum dan ekonomi ketinggian rendah.
Beberapa skenario aplikasi
Kapal udara AS700 yang dikembangkan secara mandiri oleh China berhasil melakukan demo penerbangan pada 1 Agustus di Kota Jingmen di Provinsi Hubei, China tengah, memperkenalkan moda baru dalam pariwisata ketinggian rendah.
Selama demo penerbangan di wilayah udara destinasi wisata setempat, kapal udara berbadan besar AS700 terbang dengan kecepatan 60 kilometer per jam pada ketinggian 500 meter.
"Penumpang dapat menikmati perjalanan udara yang unik dan santai pada kecepatan sedang dan ketinggian yang ideal untuk tamasya di ketinggian rendah," kata Zhou Lei, kepala perancang proyek kapal udara AS700.
Dikembangkan oleh AVIC Special Vehicle Research Institute, AS700 adalah jenis kapal udara berawak kapsul tunggal dengan kapasitas maksimum 10 orang, termasuk pilot.
"Kapal udara AS700 telah memperoleh sertifikat tipe. Kami sedang menjajaki lebih banyak penerapan percontohan skenario ketinggian rendah, dan berencana untuk membuat rute demonstrasi pariwisata kapal udara ketinggian rendah pertama di China," tambah Zhou.
Perkembangan yang menarik terus berlanjut di sektor ini. Wang Yunyi, seorang lulusan sekolah menengah atas, baru-baru ini menerima surat penerimaan universitasnya yang dikirim menggunakan drone.
Lepas landas dari South China University of Technology, wahana nirawak tersebut menempuh jarak 25 kilometer dalam waktu 30 menit, mengantarkan surat penerimaan kepada empat pelajar, termasuk Wang, di Distrik Huangpu, Kota Guangzhou, China selatan.
Potensi yang luas
"Saya tercengang saat melihat surat penerimaan saya tiba dengan drone. Sungguh pengalaman yang luar biasa, seperti sesuatu yang ada di film fiksi ilmiah," ujar Wang.
Guangzhou Post, yang telah menangani pengiriman surat penerimaan mahasiswa baru selama lebih dari 40 tahun, memproses sekitar 550.000 surat penerimaan mahasiswa baru setiap tahunnya.
"Lebih banyak siswa akan merasakan kemajuan teknologi ini di masa depan, dengan drone-drone yang mengantarkan surat penerimaan mereka," kata Manajer Guangzhou Post Zou Liwen.
Ekonomi ketinggian rendah memberikan manfaat bagi masyarakat China, meningkatkan logistik, pertanian, pemetaan, dan berbagai industri emerging lainnya.
Layanan pengiriman ekspres UAV perkotaan yang baru saja diluncurkan di Kota Wuxi, Provinsi Jiangsu, China timur, memperkenalkan moda baru pengiriman paket kepada masyarakat.
Mode pengiriman baru ini dapat mengurangi kekhawatiran masyarakat, terutama ketika kebutuhan mendesak muncul. Drone-drone kecil, yang mengangkut barang-barang ringan seperti dokumen, kunci, dan obat-obatan, mengantarkan kebutuhan ini lebih cepat dari yang dibayangkan.
Dibandingkan dengan metode pengiriman ekspres konvensional, pengiriman dengan drone dapat memangkas hingga sekitar separuh waktu yang dibutuhkan, menurut Phoenix Wings, sebuah perusahaan drone kargo di bawah raksasa pengiriman ekspres China, SF Group.
Wuxi akan secara aktif memperluas skenario pengiriman dengan drone, mempercepat pengembangan jaringan ekspres udaranya, serta mendukung logistik di ketinggian rendah untuk paket ekspres dan produk segar lokal, menurut Cai Yu, seorang pejabat biro transportasi kota tersebut.
Hampir 608.000 drone baru didaftarkan pada paruh pertama tahun ini, meningkat 48 persen dari akhir tahun lalu. Jam terbang kumulatif drone mencapai 9,816 juta jam, meningkat 134.000 jam dari periode yang sama tahun lalu, menurut statistik dari Administrasi Penerbangan Sipil China (Civil Aviation Administration of China/CAAC).
Penerapan inovatif dari drone dan wahana udara lainnya diharapkan dapat memacu pengembangan material baru, keuangan, teknologi komunikasi, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dan lain-lain. Kemajuan ini diharapkan akan terus menciptakan industri baru, lapangan pekerjaan baru, serta dorongan untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan mata pencaharian.
"Ekonomi ketinggian rendah mendorong integrasi ekonomi riil yang mendalam dengan ekonomi digital, melayani industri pertanian dan sektor jasa," kata Wu Qihui, Wakil Presiden Universitas Aeronautika dan Astronautika Nanjing.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024