"Tentu saja, kami berduka atas hilangnya nyawa warga sipil, dan selama konflik ini terlalu banyak warga sipil yang tewas," kata Patel dalam sebuah konferensi pers ketika ditanya apakah Amerika Serikat berencana untuk mengecam serangan tersebut.
"Alasan mengapa kita bahkan membahas ini adalah karena Hamas terus memiliki rekam jejak menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia."
Patel menambahkan bahwa Amerika Serikat (AS) sedang berkomunikasi dengan Pasukan Pertahanan Israel mengenai keadaan serangan tersebut, termasuk apakah militan Hamas benar-benar berada di sekolah saat serangan terjadi.
Pada 10 Agustus, pihak berwenang Palestina melaporkan bahwa sebuah pesawat Israel menembakkan tiga rudal ke Sekolah Al-Taba'een di Gaza, menewaskan sekitar 100 orang yang sebagian besar adalah pengungsi yang sedang melaksanakan shalat subuh.
Israel mengatakan bahwa para pejuang Hamas telah mendirikan markas militer di sana. Aljazair telah meminta pertemuan Dewan Keamanan PBB terkait serangan mematikan tersebut.
Sumber : Sputnik-OANA
Penerjemah: Primayanti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024