Adapun indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 3,67 poin (0,46 persen) ke level 788,46.
"Bursa Asia, termasuk Indeks harga saham gabungan BEI, pagi ini cenderung bergerak melemah seiring dengan sentimen negatif dari buruknya data indeks manufaktur di beberapa negara maju mulai dari Tiongkok, Jerman, Amerika Serikat, dan Uni Eropa," kata analis Samuel Sekuritas, Yualdo Yudoprawiro.
Pergerakan pasar, kata dia, juga dibayangi kekhawatiran dari potensi perlambatan ekonomi Rusia akibat sanksi dan embargo setelah aneksasi atas Krimea.
"Saat ini belum ada sentimen yang cukup kuat untuk menggerakkan pasar ke area positif," kata dia.
Sementara Tim Analis Teknikal Mandiri Sekuritas dalam kajiannya menyatakan bahwa secara teknikal potensi penguatan indeks BEI masih ada jika indeks tidak menembus level batas bawah di 4.700 poin.
"Dalam indikator stochastic indeks BEI masih berpotensi bergerak mixed to up pada hari Selasa ini untuk menguji level batas atas di 4.733 poin," kata Tim Mandiri.
Di sisi lain, menurut mereka, kalangan investor juga sedang menanti rilis data ekonomi Indonesia yang akan diumumkan pada pekan depan.
Di bursa regional, indeks Hang Seng melemah 64,07 poin (0,29 persen) ke level 21.782,38, indeks Nikkei turun 86,57 poin (0,60 persen) ke level 14.389,60, dan Straits Times melemah 6,35 poin (0,20 persen) ke posisi 3.105,62.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014