grand desain Manajemen Talenta Nasional, 2045 diharapkan Indonesia dapat menempati urutan kelima di ajang Olimpiade
Jakarta (ANTARA) -
Anggota Komisi X DPR RI Himmatul Aliyah mengatakan ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) bukan hanya sekadar perlombaan, melainkan harus menjadi ajang pengikat persatuan dan persaudaraan sesama anak bangsa.
 
“Semua peserta yang hadir di sini merupakan perwakilan anak bangsa dari semua provinsi di Indonesia. Manfaatkan betul kesempatan ini untuk saling berinteraksi positif dengan rekan antardaerah dan membangun relasi untuk masa depan,” kata Himmatul dalam rilis yang disiarkan oleh Kemendikbudristek di Jakarta pada Selasa.
 
Ia menerangkan, untuk menjadi generasi yang unggul dan tangguh salah satunya dipengaruhi oleh raga yang kuat melalui olahraga. Sebagai bangsa yang besar, lanjutnya, generasi muda Indonesia harus terus berprestasi mengharumkan nama bangsa melalui bidang olahraga.
 
Untuk itu, Himmatul menilai ajang O2SN merupakan wadah dan upaya yang harus terus dilakukan guna menggali talenta muda Indonesia bidang olahraga.
 
“Dengan prestasi olahraga yang dibina, dilatih, dan ditekuni maka ke depan Indonesia akan memiliki banyak atlet yang siap bertanding di kancah internasional dan mengharumkan nama bangsa. Selamat bertanding dan junjung terus sportivitas,” imbuhnya.

Baca juga: Kemdikbud: O2SN bagian wujudkan generasi hebat
Baca juga: Ganjar inginkan O2SN jadi ajang silaturahmi anak bangsa
 
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Kepala Puspresnas Kemendikbudristek Maria Veronica Irene Herdjiono mengatakan peserta didik dari jenjang SD hingga SMA/SMK perlu mendapatkan perhatian khusus dalam pembinaan bidang olahraga.
 
Menurutnya, semua peserta O2SN merupakan para juara dan menjadi aset yang berharga untuk mengharumkan Indonesia di kancah internasional.
 
“Dalam grand desain Manajemen Talenta Nasional, 2045 diharapkan Indonesia dapat menempati urutan kelima di ajang Olimpiade. Untuk itu, O2SN menjadi upaya Kemendikbudristek dan pihak terkait dalam mewujudkan target tersebut, sekaligus menggali potensi talenta muda bidang olahraga secara berkelanjutan,” kata Irene.
 
Ia menambahkan penyelenggaraan O2SN tahun ini merupakan gelaran yang ketujuh belas kalinya dan berlangsung di Jakarta dan Bogor.

Baca juga: Kemendikbud siapkan atlet muda lewat Olimpiade Olahraga Siswa Nasional
Baca juga: Pemkot Surakarta gandeng UNS seleksi calon siswa SMP khusus olahraga

 
Pada jenjang Pendidikan Menengah (Dikmen), pertandingan akan berlangsung pada tanggal 11 hingga 17 Agustus yang meliputi peserta didik SMA dan SMK.

Selanjutnya, peserta Pendidikan Dasar (Dikdas) akan bertanding pada tanggal 19 hingga 25 Agustus dan pertandingan peserta Pendidikan Khusus (Diksus) akan dimulai pada tanggal 20 hingga 25 Agustus 2024.
 
“Adapun cabang olahraga yang dipertandingkan antara lain, senam untuk jenjang Dikdas; catur untuk jenjang Diksus; Bocce untuk jenjang Diksus, tenis meja untuk jenjang Diksus; atletik untuk jenjang Dikdas, Dikmen, dan Diksus; bulu tangkis untuk jenjang Dikdas, Dikmen, dan Diksus; renang untuk jenjang Dikdas dan Dikmen; karate untuk jenjang Dikdas dan Dikmen, dan pencak dilat untuk jenjang Dikdas dan Dikmen,” jelasnya.
 
Lebih lanjut, ia juga menyebutkan peserta seleksi untuk O2SN secara nasional mencapai 227.390 peserta didik di semua jenjang dan cabang olahraga.
 
Adapun sebanyak 1.614 siswa telah lolos pada tingkat nasional yang terdiri dari 359 peserta jenjang SD, 310 peserta jenjang SMP, 356 peserta jenjang SMA, 337 peserta jenjang SMK, dan 252 peserta Diksus.
   
 

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024