Jenewa (ANTARA) - Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) telah meminta akses ke wilayah Kursk di Rusia untuk menyelidiki dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) oleh angkatan bersenjata Ukraina, kata juru bicara OHCHR, Ravina Shamdasani, kepada Sputnik.

Shamdasani mengatakan bahwa pengumpulan informasi tentang situasi itu akan sulit dilakukan tanpa akses tersebut.

Badan PBB itu juga menerima surat dari Komisaris Hak Asasi Manusia Rusia, Tatyana Moskalkova, yang mendesak organisasi tersebut untuk mengutuk tindakan terorisme Ukraina di Wilayah Kursk, kata juru bicara OHCHR, Elizabeth Throssell, kepada Sputnik.

Saat ini, OHCHR dapat mengonfirmasi kematian setidaknya empat warga sipil Rusia di Wilayah Kursk akibat serangan Ukraina dan telah mengidentifikasi mereka, kata Shamdasani.

Selain itu, badan PBB tersebut mengetahui beberapa warga sipil lainnya, termasuk petugas medis dan seorang jurnalis, yang terluka, meskipun rincian setiap insiden belum diketahui secara pasti, tambahnya.

Pada Minggu (11/8), Moskalkova mengatakan bahwa dia telah meminta Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk, untuk mengutuk serangan Ukraina di Wilayah Kursk.

Pekan lalu, pasukan Ukraina melintasi perbatasan Rusia dan melancarkan serangan di Wilayah Kursk.

Presiden Rusia Vladimir Putin, mengomentari serangan itu dengan mengatakan bahwa Ukraina telah melakukan provokasi besar-besaran lainnya dan menembaki target-target sipil secara membabi buta.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: 15 orang luka akibat pecahan rudal Ukraina yang jatuh di Kursk, Rusia
Baca juga: IAEA desak Ukraina dan Rusia tahan diri untuk keamanan nuklir di Kursk


Penerjemah: Primayanti
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024