Bantuan dari Kementerian Pertanian ini akan mendukung segala sesuatu terkait kebutuhan di lokasi yang terdampak bencana alam
Padang (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) RI memastikan kecukupan atau ketersediaan bantuan pupuk di daerah-daerah terdampak bencana lahar dingin dan banjir bandang di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Mei 2024.

"Bantuan dari Kementerian Pertanian ini akan mendukung segala sesuatu terkait kebutuhan di lokasi yang terdampak bencana alam," kata Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian Jekvy Hendra di Padang, Sumbar, Selasa.

Hal tersebut disampaikan Jekvy di sela-sela monitoring Kementerian Pertanian bersama Ombudsman dan PT Pupuk Indonesia Persero terkait penambahan kuota pupuk bersubsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton.

Jekvy mengatakan untuk pemulihan sektor pertanian di Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang Panjang, Kementerian Pertanian mengalokasikan bantuan yang tergolong besar.

Bantuan itu tidak hanya untuk penyediaan bibit atau benih dan pupuk saja namun juga anggaran yang diperuntukkan bagi perbaikan infrastruktur pertanian seperti irigasi sawah dan lain sebagainya.

Baca juga: Wamentan RI cek program pompanisasi di pedalaman Aceh Besar 

Baca juga: Kementan bantu 1.051 pompa air untuk petani Aceh

"Khusus bantuan pupuk akan direalisasikan pada saat sudah dilakukan penanaman. Untuk pupuk selalu tersedia," kata dia menegaskan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar Febrina Tri Susila Putri menjelaskan bantuan dari Kementerian Pertanian senilai Rp33 miliar lebih untuk pemulihan sektor pertanian pascabencana terbagi menjadi dua bagian.

Pertama, Kementerian Pertanian menyiapkan bantuan reguler sebesar Rp23 miliar dalam bentuk bantuan benih, pupuk dan lainnya yang saat ini masih berproses di sejumlah kabupaten dan kota.

Sementara, sisanya Rp10 miliar diperuntukkan bagi bantuan reklamasi atau pengangkatan material pascabencana lahar dingin dan banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Agam, Kabupaten Agam dan Kota Padang Panjang.

Saat ini dana tersebut sedang disalurkan ke daerah terdampak agar pemulihan bisa segera dilakukan.

"Ada sedikit revisi terkait anggaran ini, namun insyallah akhir Agustus setiap daerah terdampak bencana sudah bisa bekerja dan menggunakan anggaran ini," kata dia.

Baca juga: Pupuk Indonesia: Maksimalkan tambahan kuota untuk kesejahteraan petani

Baca juga: HKTI Jabar: Perbaiki data penerima sebelum ubah skema subsidi pupuk

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024