Garut (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Teknologi (Kemendikbudristek) berupaya meningkatkan kompetensi mendidik guru pendidikan usia dini (PAUD) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, agar memiliki kemampuan yang baik, sehingga melahirkan anak-anak yang berkualitas.

"Kemendikbud melalui Direktur Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Kemasyarakatan menyelenggarakan Jambore Merdeka Bermain dalam upaya mengukur uji kompetensi kemampuan guru PAUD melalui permainan yang biasa dilakukan oleh guru," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Ade Manadin di Garut, Selasa.

Ia menuturkan Kemendikbudristek memilih Kabupaten Garut menjadi tempat kegiatan Jambore Merdeka Bermain yang melibatkan guru PAUD di Garut yang diselenggarakan di Cipanas, Garut, Senin (12/8).

Guru PAUD di Garut itu, kata dia, diisi dengan berbagai kegiatan yang mengedukasi dan menambah wawasan bagi guru, sehingga nanti ke depannya bisa menerapkan pola didik yang lebih baik di lembaga pendidikan masing-masing.

"Disdik Garut mengucapkan terima kasih pada Direktur Guru PAUD telah menunjuk Kabupaten Garut sebagai sasaran uji kompetensi guru melalui kegiatan Jambore Merdeka Bermain," katanya.

Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah yang hadir dalam acara Jambore Merdeka Bermain itu menyatakan pihaknya mendukung upaya pemerintah pusat melalui Kemendikbudristek untuk meningkatkan kompetensi guru PAUD di daerah, salah satunya di Garut agar lebih maju dan berkembang.

Tenaga pendidik tingkat PAUD secara nasional, kata dia, tercatat sebanyak 3.386.758 guru, dan di Garut jumlahnya dinilai cukup banyak tercatat sebanyak 5.931 orang dengan jumlah anak didik tahun ajaran 2024/2025 sebanyak 82.651 orang yang tentunya keberadaan guru harus terus ditingkatkan kompetensinya.

Ferdiansyah menilai kegiatan yang diselenggarakan Kemendikburistek itu penting untuk memberikan pelatihan, masukan, dan berbagai edukasi lainnya kepada guru PAUD di Garut.

Pola mengajar pada anak-anak tingkat PAUD itu, kata dia, tentunya berbeda dengan cara ajar di jenjang pendidikan lainnya, yakni guru harus aktif bercerita atau melakukan kegiatan dongeng dan berinteraksi secara aktif.

"Dalam konteks bagaimana si guru melakukan dongeng kepada siswa, menangkap pertanyaan, dibikin cerdas cermat, kegiatan unik ini kita bisa cari model yang baru," katanya.

Baca juga: Mahasiswa Untan Pontianak hadirkan tong sampah pintar sasar anak PAUD

Baca juga: Mentas Paudpedia 2024 kampanyekan hak kemampuan fondasi anak usia dini

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024