Jakarta (ANTARA) -
Forum Komunikasi Studi Mahasiswa Kekaryaan (Fokusmaker) yang merupakan organisasi sayap dari Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) menyatakan bahwa Bahlil Lahadalia merupakan sosok yang tepat untuk melanjutkan kepemimpinan Partai Golkar.
 
Sekjen Fokusmaker Dedy Ansary menilai bahwa Bahlil layak menjadi Ketua Umum Partai Golkar karena memiliki rekam jejak yang panjang dalam organisasi. Selain itu, menurutnya Menteri Investasi itu sejauh ini masih tetap loyal kepada Partai Golkar.
 
"Walau tidak menjabat dalam struktur di dalam kepengurusan periode ini, Bang Bahlil tidak pernah pindah partai, terus setia pada Golkar,” kata Dedy dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa.
 
Dia menyebut Bahlil sudah selesai dalam urusan pengkaderan karena telah melalui perjalanan organisasi yang panjang, termasuk dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Selain itu, menurutnya Bahlil juga selalu membimbing para juniornya hingga hari ini.
 
Untuk itu, menurutnya sosok Bahlil juga bisa menjadi role model yang tepat bagi anak-anak muda di Indonesia. Dia mengatakan sosok itu pun merupakan perintis dan bukan pewaris, karena bukan datang dari keluarga ningrat.
 
"Namun dengan kerja keras, konsisten berjuang, berikhtiar, saat waktunya tepat, akan ada momentum untuk maju di depan. Ini inspirasi kita semua, bersama-sama mewujudkan Indonesian Dream,” katanya.
 
Sebagai kader dari organisasi sayap Partai Golkar, dia mengatakan bahwa Fokusmaker SOKSI bakal mendukung Bahlil untuk maju sebagai ketua umum selanjutnya, dengan tetap mengikuti mekanisme yang ada di partai.
 
"Insya Allah, Bang Bahlil akan membawa partai tercinta kita untuk menjadi semakin kokoh dan menjadi bagian integral dari pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk bersama membangun Indonesia Maju,” katanya.
 
Sebelumnya, Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar di Jakarta, Minggu (12/8).
 
Dalam video resmi yang disiarkan Partai Golkar di Jakarta, Minggu, Airlangga menjelaskan alasan dia mundur karena ingin menjaga keutuhan Partai Golkar dan memastikan stabilitas selama transisi pemerintahan dari Presiden RI Joko Widodo ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
 
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai ketua umum DPP Partai Golkar,” kata Airlangga dalam video tersebut.

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024