Luasan lahan terbakar tersebut menurun apabila dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 seluas 1.178,49 hektare
Palembang (ANTARA) - Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera mencatat 750,83 hektare lahan terbakar di Sumatera Selatan (Sumsel) pada periode Januari-Juli 2024.

Kepala BPPIKHL Wilayah Sumatera Ferdian Krisnanto di Palembang, Selasa, mengatakan pada periode tersebut luasan lahan terbakar di Sumsel 750,83 hektare dengan rincian 308,56 hektare lahan ganbut dan 442,26 hektare lahan mineral.

Lahan gambut yang terbakar, lanjutnya, tersebar di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin seluas 192,52 hektare, Ogan Komering Ilir (OKI) 106,36 hektare, dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) 9,68 hektare.

Baca juga: BPBD Sumsel basahi lahan TPA Sukawinatan antisipasi kebakaran

Sedangkan lahan mineral terbakar itu tersebar di Kabupaten Musi Banyuasin seluas  62,88 hektare, OKI sebanyak 17,89 hektare, Musi Rawas Utara seluas 91,81 hektare, PALI sebanyak 59,20 hektare, Banyuasin seluas 48 hektare, dan Ogan Ilir seluas 46,52 hektare.

Lalu,Kabupaten Muara Enim sebanyak 36,10 hektare, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur sebanyak 32,99 hektare, OKU seluas 21,84 hektare, Musi Rawas 16,64 seluas hektare, Kota Prabumulih seluas 7,81 hektare, dan Kota Palembang seluas 0,60 hektare

"Luasan lahan terbakar tersebut menurun apabila dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 seluas 1.178,49 hektare," jelasnya.

Baca juga: Rawan kebakaran, Ogan Komering Ulu tetapkan status siaga karhutla

Selain itu ia mengatakan saat ini Satgas Kahutla sedang memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten OKI dengan dukungan dua helikopter pembom air dan satu ekskavator.

"Ekskavator ini digunakan untuk mengeruk kanal supaya menambah volume air dan membantu melakukan penyekatan agar api tidak semakin meluas," katanya.

Kendala saat ini dihadapi para petugas dalam mengatasi karhutla di daerah itu, kata dia, angin yang berubah-ubah arah membuat para petugas pemadaman harus menyesuaikan dengan situasi untuk tetap mengutamakan faktor keamanan personel.

“Tim pemadam masih berupaya mematikan kepala apinya," kata Ferdian.

Baca juga: Dua helikopter pembom air dikerahkan padamkan karhutla di OKI


 

Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024