optimistis bisa mencapai target Program UHC 95 persen pada akhir tahun 2024
Situbondo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menargetkan dan optimistis cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage (UHC) pada bulan Oktober-November 2024 mencapai 95 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo dr. Sandy Hendrayono di Situbondo, Selasa, menjelaskan bahwa kepesertaan masyarakat pada Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN, baik penerima bantuan iuran pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah daerah saat ini telah mencapai sekitar 87 persen atau sekitar 596.748 orang dari jumlah penduduk Situbondo 684.343 jiwa.

"Tentu kami optimistis bisa mencapai target Program UHC 95 persen pada akhir tahun 2024. Tapi Program Sehat Gratis (Sehati) juga tetap jalan untuk meng-cover biaya yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan," ujarnya.

Dokter Sandy mengungkapkan ada banyak keunggulan Program Sehat Gratis berbasis KTP elektronik besutan Bupati Situbondo Karna Suswandi, itu dibandingkan dengan jaminan kesehatan lainnya.

Keunggulan itu antara lain masyarakat kurang mampu tidak perlu mendaftarkan satu keluarga dan tidak perlu membayar iuran rutin tiap bulan, tidak seperti peserta BPJS Kesehatan mandiri yang harus mendaftar satu KK.

"Ada beberapa yang tidak bisa di-cover BPJS Kesehatan, di antaranya kecelakaan tunggal, terjatuh saat melakukan aktivitas non-pekerjaan seperti bersepeda, memancing dan aktivitas harian lainnya," kata Dokter Sandy.

Baca juga: Bupati Situbondo luncurkan layanan kesehatan Terapi Oksigen Hiperbarik
Baca juga: Prof Guritno: Terapi Oksigen Hiperbarik bisa sembuhkan 35 penyakit


Informasi dihimpun ANTARA, masyarakat yang memanfaatkan Program Sehat Gratis sejak tahun 2021 terus meningkat dan diminati masyarakat kurang mampu memperoleh layanan kesehatan gratis.

Pada tahun 2021, pasien pengguna Program Sehati sebanyak 1.907 orang, di tahun berikutnya pada 2022 13.128 orang, dan pada 2023 masyarakat memanfaatkan Program Sehati kembali bertambah, yakni sebanyak 17.715 orang, sedangkan tahun 2024 sampai dengan bulan Juli tercatat 11.342 orang.

Program Sehati efektif dalam memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat miskin yang belum tercatat sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN penerima bantuan iuran APBN/ABPD.

Baca juga: Pemkab Biak capai UHC lindungi warga dengan JKN
Baca juga: Kepesertaan program JKN capai 98,19 persen jelang HUT ke-79 RI
Baca juga: Sultan HB X : Semua daerah harus bisa capai kepesertaan JKN 100 persen

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024