Personel Resort Sasarata menerima laporan dari masyarakat, lalu kemudian tim mengamankan setelah (penyu) selesai bertelur untuk bantu mengembalikan Penyu Belimbing tersebut ke habitat alaminya
Ambon (ANTARA) - Balai Taman Nasional (TN) Manusela berhasil melakukan tindakan penyelamatan terhadap satwa Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea) yang ditemukan sedang bertelur di Muara Wae Masin, Kawasan TN Manusela, Ambon, Maluku.

“Personel Resort Sasarata menerima laporan dari masyarakat, lalu kemudian tim mengamankan setelah (penyu) selesai bertelur untuk bantu mengembalikan Penyu Belimbing tersebut ke habitat alaminya,” kata Kepala Balai TN Manusela Abdul Azis Bakry, di Ambon, Selasa.

Penyu belimbing dengan ukuran panjang 200 sentimeter dan lebar 130 sentimeter serta ukuran tungkai depan 104 sentimeter dan tungkai belakang 46 sentimeter itu ditemukan dengan jumlah telurnya sebanyak 83 butir.

“Telur-telur tersebut sudah diambil untuk ditetaskan dengan metode penetasan semi alami, baru kemudian dilepasliarkan ke habitatnya,” kata Abdul Aziz Bakry.

Baca juga: Balai TN Manusela lepasliarkan belasan penyu sisik

Azis mengatakan Penyu Belimbing tersebut saat ini menjadi satwa langka di Indonesia. Penyu ini merupakan hewan yang dilindungi atau tidak boleh diburu sejak 1987 berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 327/KPTS/UM/5/1978.

Penyu Belimbing, lanjutnya, selalu bermigrasi dari pantai satu ke pantai yang lain untuk mencari sarang. Penyu tersebut beristirahat antara 9 hingga 10 hari.

“Masa migrasi hewan ini antara dua hingga tiga tahun dengan jumlah sarang yang dibuat setiap musim mencapai enam sarang. Telur yang dihasilkannya juga antara 70 hingga 100 butir,” kata Azis.

Proses pelepasan atau pengembalian penyu tersebut ke habitatnya dilakukan dengan hati-hati dan melibatkan masyarakat setempat untuk memastikan penyu dapat beradaptasi kembali di lingkungan alaminya.

Baca juga: Penyu Belimbing dapat ditemui di dua tempat dalam perairan Maluku

"Langkah ini merupakan bagian dari upaya kami untuk melindungi spesies penyu yang terancam punah dan memastikan keberlanjutan ekosistem laut di Taman Nasional Manusela," katanya.

Ia menambahkan kerja sama antara masyarakat, pemerintah, dan pihak terkait, sangat penting dalam upaya konservasi ini.

Balai TN Manusela terus berkomitmen untuk menjaga dan melindungi keanekaragaman hayati di wilayah itu serta mendorong kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pelestarian satwa liar.

Baca juga: Penyu belimbing mati tertabrak kapal di Pelabuhan Ambon

Pewarta: Winda Herman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024