Kota Palangka Raya adalah jantungnya Kalteng, jadi harus sehat, harus kita tata,
Palangka Raya (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) memacu pengembangan kawasan Bundaran Besar Kota Palangka Raya agar semakin optimal sebagai ruang publik maupun ikon bagi masyarakat dan daerah.
 
"Kota Palangka Raya adalah jantungnya Kalteng, jadi harus sehat, harus kita tata," kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran di Palangka Raya, Selasa.
 
Adapun salah satu penataan sekaligus pengembangan Palangka Raya yang dilakukan Pemprov Kalteng, adalah pembangunan serta pengembangan kawasan Bundaran Besar tersebut.
 
Bundaran Besar berarsitektur Talawang di Palangka Raya ini menjadi simbol semangat sekaligus kekuatan bagi provinsi setempat.
 
Sebagaimana harapan gubernur, melalui pembangunan ini ada branding maupun ikon Kalimantan Tengah. Apalagi berbagai agenda baik skala nasional hingga internasional kerap dilaksanakan di Kalimantan Tengah.
 
Terbukti sejak selesai dibangun, kawasan Bundaran Besar senantiasa dipadati masyarakat, terutama pada sore hingga malam hari, baik dari dalam kota maupun luar kota bahkan provinsi lain. Saat ini pembangunan berlanjut untuk kawasan sekitarnya, yakni pengembangan ruang terbuka hijau (RTH).
 
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kalteng Shalahudin menjelaskan pembangunan RTH di kawasan Bundaran Besar terbagi menjadi dua tahap.
 
"Tahap pertama menyelesaikan konstruksi dan jembatan penyeberangan orang pada 2024," jelasnya.
 
Kemudian tahapan kedua adalah pembuatan interior-interior serta lainnya yang diperlukan. Tahap kedua ini rencananya dilaksanakan pada 2025 dan diperkirakan selesai pada pertengahan tahun.
 
"Bundaran Besar ini secara keseluruhan sudah selesai untuk konstruksinya, tinggal penataan dan penambahan taman," tuturnya.
 
Adapun ikon berarsitektur Talawang di Bundaran Besar ini dengan ketinggian sekitar 45 meter, memiliki akses untuk naik ke atas. Hanya saja saat ini belum dibuka untuk publik.
 
Shalahudin menyampaikan, akses ke atas bundaran masih diatur regulasinya oleh pemprov hingga nantinya rampung dan bisa dibuka untuk publik.
 
"Kapasitas 45 orang, sebetulnya boleh sampai 100 orang namun kita batasi. Lift juga untuk delapan orang, tetapi kita batasi hanya lima orang," jelasnya.

Baca juga: BNN RI apresiasi kinerja BNNP Kalteng cegah penyalahgunaan narkoba
Baca juga: Bandara Tjilik Riwut beri bantuan kaki palsu ke penyandang disabilitas
Baca juga: Kalteng optimalkan pos lapangan guna cegah dan tangani cepat karhutla

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024