Washington (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyambut baik upaya meredakan ketegangan dan menyelenggarakan pemilihan parlemen di Bangladesh.

"Ia (Guterres) mendesak pemerintah sementara (Bangladesh) dalam beberapa pekan mendatang untuk terus berupaya inklusif, termasuk dengan mempertimbangkan suara perempuan, pemuda, dan rakyat di seluruh negeri, serta suara masyarakat minoritas dan adat, saat negara itu bergerak menuju pemilihan parlemen," kata Juru Bicara PBB Farhan Haq dalam sebuah pernyataan, Selasa.

Menurut dia, Guterres mendukung penuh rakyat Bangladesh dan menyerukan penghormatan terhadap hak-hak asasi mereka.

Sekjen PBB itu juga menegaskan perlunya penyelidikan secara menyeluruh, independen, tidak memihak, dan transparan terhadap semua tindakan kekerasan yang berlangsung selama unjuk rasa nasional menolak sistem kuota pegawai negeri sipil di Bangladesh.

Unjuk rasa yang dimotori mahasiswa itu berlangsung sejak Juli dan telah menewaskan sedikitnya 400 korban.

Peraih Nobel Muhammad Yunus mengambil sumpah jabatan minggu lalu untuk memimpin pemerintahan transisi beranggotakan 17 orang di Bangladesh.

Pemerintah transisi dibentuk setelah unjuk rasa berminggu-minggu yang menyebabkan jatuhnya pemerintahan mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Perdana Menteri ad interim Bangladesh akan memimpin 25 kementerian
Baca juga: Muhammad Yunus janji penuhi hak semua elemen masyarakat Bangladesh
Baca juga: Mantan PM Hasina akan kembali ke Bangladesh setelah pemilu diumumkan

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024