Samarinda (ANTARA) -
Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur (Dispar Kaltim) menyatakan bahwa konsep MICE (meetings, incentives, conventions and exhibitions/pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran) mampu mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
 
Hal ini terjadi karena dalam MICE mampu merangsang kalangan pebisnis dari berbagai negara turut berperan karena konsep kemudahan yang diberikan, termasuk adanya pameran pun mampu merangsang pengunjung.
 
“Ini terbukti dari beberapa kali MICE yang dilakukan, tingkatkan kunjungan wisman ke Kaltim cukup tinggi, yakni pada semester I-2024 dikunjungi sebanyak 14.475 wisman, atau dengan capaian sebesar 80,42 persen dari total target akhir 2024 yang sebanyak 18.000 orang.
 
Rinciannya adalah pada Januari dikunjungi sebanyak 2.300 wisman, Februari 1.750 wisman, Maret 1.691 orang, April 2.718 orang, Mei 2.896 orang, dan pada Juni dikunjungi sebanyak 3.120 wisman.
 
Ia menyatakan bahwa kegiatan MICE memberikan dampak ganda, bukan hanya dari sudut kepariwisataan, tapi juga dari sisi ekonomi lain seperti usaha penunjang yang meliputi jasa akomodasi dan transportasi.
 
Kemudian jasa boga seperti restoran dan katering, suvenir, berbagai produk ekonomi kreatif seperti seni dan barang-barang seni, oleh-oleh lokal baik produk makanan atau minuman olahan, bahkan berbagai produk lain terkait dengan jasa objek wisata.
 
"Akibat dari meningkatnya kunjungan wisatawan, maka pelaku di sektor penginapan, homestay, dan perhotelan juga bergairah karena setiap ada perjalanan wisata, pasti diperlukan hal lain, salah satunya adalah tempat bermalam," katanya.
 
Selain MICE, faktor lain pendorong tingginya kunjungan wisman adalah makin terbukanya konektivitas angkutan udara Indonesia, termasuk terbukanya jalur penerbangan di Kaltim.
 
Industri penerbangan terus berupaya menyesuaikan permintaan beberapa jalur baru penerbangan domestik, karena permintaan terhadap perjalanan udara secara umum terus meningkat sejak 2023, baik perjalanan internasional maupun domestik.
 
"Pertumbuhan penerbangan tingkat global mulai terlihat di akhir 2023, setelah sebagian besar rute penerbangan internasional utama kembali dibuka. Sedangkan di Indonesia, pemulihan industri penerbangan didorong oleh perjalanan domestik," kata Baihaqi.

Baca juga: Kaltim dikunjungi 14.475 wisman pada semester I
 
 

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024