Kami masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa korban dan saksi atas kejadian itu,"

Solo (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kota Surakarta melakukan penyelidikan adanya korban kasus penganiayaan terhadap peserta kampanye salah satu partai politik oleh orang yang tidak dikenal di kawasan Kenteng Semanggi, Pasar Kliwon Solo, Jawa Tengah, Senin.

Menurut Kepala Polsek Pasar Kliwon, Polresta Surakarta, AKP Nur Affandi bahwa kejadian tersebut saat peserta kampanye sedang melakukan konvoi menuju Lapangan Joyosuran Pasar Kliwon, sekitar pukul 10.30 WIB, dan korban terluka dibawa ke Rumah Sakit Kustati Solo.

Korban penganiayaan tersebut, yakni Dwi Rahmanto (36), warga Sangkrah Semanggi dengan luka sobek di kening, telingan kanan, jari kiri dan kini dia masih dirawat di RS Kustati Solo. Korban lain, Yunus Firman (23) juga warga Semanggi, yang luka akibat benda tumpul pada bagian tangan kanan, tetapi dia bersama tiga orang lainnya yang belum diketahui identitasnya hanya rawat jalan.

Peristiwa kasus penganiayaan tersebut berawal dari konvoi peserta kampanye dengan kostum partai dan bendera melintas di kawasan Kenteng, Semanggi, Solo menuju Lapangan Joyosuran. Korban bersaama peserta kanpanye lainnya saat melintas diduga dua pemuda turun dari sepeda motornya mengeluarkan benda mirip tongkat dan satu di antaranya, membawa senjata tajam.

Seeorang pelaku tersebut melepas helm dengan memukulkan benda tumpul ke arah konvoi yang berbelok di jalan tikungan dari selatan menuju barat atau ke Lapangan Joyosuran.

"Kami masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa korban dan saksi atas kejadian itu," kata Kapolsek.

Menurut dia, jalan pintas yang dilalui peserta kampanye menuju Lapangan Joyosuran memang di luar pantauan kepolisian. Karena, polisi berjaga di empat titik lokasi jalur jalan utama menuju lokasi kampanye.

Pihaknya sudah meminta keterangan seorang korban di rumah sakit, yang terluka di tangan dan telinganya dugaan akibat terkena benda tajam.

Menurut korban Dwi Rahmanto, dirinya posisi saat konvoi bersama peserta lain di belakang sendiri dan tiba-tiba setiba di lokasi dihadang orang memakai helm yang mengayunkan pedangnya. Dwi saat disabet senjata tajam itu ditahan dengan tangan kiri karena yang kanan memegang gas sepada motor.

"Saya kemudian berputar balik ketika ada satu orang lagi menghampiri. Saya masih beruntung ketemu teman dan saya dibawa ke rumah sakit," kata Dwi saat dirawat di ruang UGD.


(B018/F002)

Pewarta: Bambang DM
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014