Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup menguat seiring dengan optimisme pelaku pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
IHSG ditutup menguat 59,01 poin atau 0,81 persen ke posisi 7.356,64. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,30 poin atau 0,47 persen ke posisi 912,50.
“Bursa regional Asia cenderung bergerak menguat saat pelaku pasar mulai mengukur prospek pemangkasan suku bunga The Fed sehubungan dengan rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu waktu setempat," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Pasar juga mempertimbangkan risk-off investor di tengah gejolak geopolitik wilayah Timur Tengah yang dikhawatirkan akan semakin memanas.
Singapura melaporkan ekonominya tumbuh 2,9 persen pada kuartal II-2024, sejalan dengan estimasi konsensus pasar, ditopang ekspor yang tumbuh 2,0 sampai 3,0 persen pada tahun ini, dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya sebesar 1,0 sampai 3,0 persen, didukung oleh kekuatan dalam perdagangan grosir, keuangan dan asuransi, serta sektor informasi dan komunikasi.
Dari dalam negeri, IHSG menguat tampaknya ditopang oleh aliran dana masuk investor asing, yang memberikan dampak positif terhadap minat investor asing untuk berinvestasi, sehingga memberikan katalis positif pada nilai rupiah dan juga IHSG, yang tidak terlepas dari solidnya ekonomi dalam negeri.
Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa pada periode 5 hingga 9 Agustus 2024, aliran modal asing masuk di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp 1,62 triliun. Dana asing masuk dari pasar surat berharga negara (SBN) dan pasar saham.
Pencapaian ini merupakan bentuk upaya memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia. Dengan masuknya dana asing dari pasar keuangan domestik, premi risiko investasi Indonesia mengalami penurunan.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang konsumen non primer sebesar 3,03 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor energi yang masing-masing naik sebesar 2,45 persen dan 2,14 persen.
Sedangkan, satu sektor terkoreksi yaitu sektor industri yang minus sebesar 0,37 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu WTON, WEGE, WIKA, PTPP dan ADHI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni GRIA, MOLI, AIMS, DART dan HELI.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.025.092 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,65 miliar lembar saham senilai Rp8,57 triliun. Sebanyak 332 saham naik 230 saham menurun, dan 224 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 1.168,80 poin atau 3,34 persen ke 36,193,80, indeks Hang Seng menguat 62,41 poin atau 0,36 persen ke 17.174,06, indeks Shanghai menguat 9,75 poin atau 0,34 persen ke 2.867,94, dan indeks Strait Times menguat 23,19 poin atau 0,72 persen ke 3.258,57.
Baca juga: Rupiah naik di tengah pasar nantikan data inflasi produsen AS
Baca juga: Harga emas Antam naik Rp18 ribu jadi Rp1,419 juta per gram
Baca juga: BEI catat rata-rata transaksi harian Rp11,8 triliun per Agustus
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024