Jakarta (ANTARA) - Kolesterol merupakan merupakan senyawa lemak menyerupai lilin yang berada di dalam darah. Tubuh memerlukan kolesterol untuk membangun sel-sel yang sehat, namun terlalu tinggi kadar kolesterol juga dapat membahayakan kesehatan.
Melansir dari laman Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes, secara umum kolesterol berfungsi untuk membangun dinding di dalam sel (membran sel) dalam tubuh. Kolesterol juga berperan penting dalam memproduksi hormon seks, vitamin D, serta berperan penting dalam menjalankan fungsi saraf dan otak.
Kolesterol merupakan salah satu zat lemak yang dibuat di dalam hati dan lemak jenuh dalam makanan. Kolesterol mengalir dalam darah dengan bentuk paket yang disebut lipoprotein.
Darah mengandung kolesterol, dimana 80 persen kolesterol darah tersebut di produksi oleh tubuh sendiri dan 20 persen berasal dari makanan. Kolesterol dalam makanan ditemukan dalam makanan hewani, termasuk daging, makanan laut, telur, dan produk susu.
Jenis kolesterol
Kolesterol yang diproduksi terdiri atas 2 jenis yaitu kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) dan kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein).
1. Kolesterol HDL
Kolesterol HDL atau juga disebut dengan kolesterol baik, berfungsi menyerap kolesterol lain yang ada di dalam darah dan membawanya kembali ke hati. Kemudian hati membuangnya dari tubuh melalui keringat atau urin.
Kolesterol HDL, mempunyai fungsi membersihkan pembuluh darah dari kolesterol LDL yang berlebihan. Kadar kolesterol HDL yang tinggi dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
2. Kolesterol LDL
Kolesterol LDL juga disebut kolesterol jahat yang mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah ke arteri untuk perbaikan sel. Sering disebut kolesterol jahat karena bila jumlahnya berlebihan di dalam darah, kolesterol ini akan diendapkan pada dinding arteri pembuluh darah.
Terlalu banyak kolesterol jahat dalam arteri dapat menyebabkan penumpukan plak yang dikenal sebagai aterosklerosis, yang meningkatkan risiko pembekuan darah. Jika gumpalan darah terlepas dan menyumbat arteri di jantung atau otak dapat mengalami stroke atau serangan jantung.
Penumpukan plak juga dapat mengurangi aliran darah dan oksigen ke organ-organ utama. Kekurangan oksigen ke organ atau arteri dapat menyebabkan komplikasi lain, seperti penyakit ginjal atau penyakit arteri perifer.
Gaya hidup sebagai faktor utama dalam kadar kolesterol. Memiliki kadar LDL yang lebih tinggi dan kadar HDL yang lebih rendah disebabkan seperti mengalami obesitas, tidak melakukan aktivitas fisik dan olahraga secara teratur, menggunakan tembakau (merokok), mutasi genetik, pola konsumsi makanan yang mengandung lemak asupan lemak normal antara 20-25% dari total energi, serta memiliki penyakit tertentu, seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi, diabetes, liver, dan penyakit ginjal.
Kadar HDL yang optimal dapat melindungi tubuh dari LDL. HDL membantu membersihkan tubuh dari kelebihan kolesterol LDL, sehingga kecil kemungkinannya untuk berakhir di arteri.
Kolesterol diukur dalam miligram per desiliter (mg/dL). Untuk mengetahui mengetahui kadar kolesterol dalam tubuh melalui tes darah yang mengukur kolesterol. Berikut kadar kolesterol yang baik untuk orang dewasa usia lebih dari 20 tahun dilansir dari laman Healthline:
1. Untuk kolesterol HDL, semakin tinggi kadar angkanya semakin baik. Idealnya 60 mg/dL atau lebih tinggi, tetapi untuk kadar kolesterol HDL pria 40 mg/dL atau 50 mg/dL untuk wanita dapat diterima.
2. Untuk kolesterol LDL, semakin rendah kadar angka kolesterol semakin baik. Kadar kolesterol LDL yang baik kurang dari 100 mg/dL. Namun, jika tidak memiliki riwayat penyakit jantung, penyakit pembuluh darah, atau diabetes kadar kolesterol LDL tidak boleh lebih dari 70 mg/dL atau 55 mg/dL.
3. Trigliserida merupakan suatu jenis lemak dalam darah yang digunakan tubuh untuk energi. Kadar angka untuk trigliserida yang baik kurang dari 149 mg/dL idealnya di bawah 100 mg/dL.
4. Kolesterol total, jumlah total kolesterol dalam darah berdasarkan kadar angka kolesterol HDL, LDL, dan trigliserida. Untuk kolesterol total yang baik kadar angkanya kurang dari 200 mg/dL (semakin rendah, semakin baik).
Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024