Kiev (ANTARA News) - Para pemimpin Ukraina mengkhawatirkan invasi Rusia ke jantung industrinya di tengah peringatan seorang komandan NATO mengenai kehadiran tentara Rusia dalam jumlah besar di perbatasan timur Ukraina.
Peringatan itu dikeluarkan sehari setelah pasukan Rusia menguasai pangkalan udara terakhir Ukraina di Krimea, dengan menggelarkan wahana pengangkut personel dan senapan mesin sebagai unjuk kekuatan setelah menyempurnakan aneksasi Krimea.
Pemerintah Kiev takut bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi merasa kebal setelah Uni Eropa dan AS hanya menjatuhkan sanksi terbatas usai pencaplokan Krimea.
"Tujuan Putin adalah bukan Krimea namun seluruh Ukraina. Tentaranya membanjiri perbatasan untuk siaga menyerang di setiap waktu," kata Ketua dewan Kemananan dan Pertahanan Nasional Ukraina Andriy Parubiy seperti dikutip AFP.
Komandan NATO, Jenderal Philip Breedlove, telah memperingatkan bahwa pasukan Rusia yang sudah berada di perbatasan dalam jumlah yang amat sangat besar dan bisa saja mengancam Transdniestr, sebuah wilayah di Moldova yang berusaha memisahkan diri dari Moldova.
Kekhawatiran pasukan Rusia akan masuk mengintervensi di luar Krimea itu tergambar dari seruan pada para pemimpin Krimea agar warga keturunan Rusia di Ukraina bangkit melawan kekuasaan Kiev.
Krisis paling eksplosif di Eropa ini akan mendominasi pembicaraan keamanan nuklir yang dibuka di Den Haag hari ini yang akan dihadiri Presiden Barack Obama sebelum dia melawat ke Brussels, Vatican, dan Arab Saudi.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry juga akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di tengah ancaman Rusia akan dikeluarkan dari G8. Ini adalah pertemuan pertama sejak Washington menerapkan sanksi kepada lingkaran dalam kekuasaan Vladimir Putin, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014