Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah laman website menyerupai laman berita Antaranews dan mencatut logo Perum LKBN ANTARA menarasikan Presiden Joko Widodo telah menjadi penjamin proyek investasi terbesar di Indonesia.

Dalam artikel tersebut dijelaskan, bahwa proyek itu merupakan investasi di perusahaan Pertamina. Pengunggah juga mengajak pembaca untuk berinvestasi sebesar 250 dolar AS atau sekitar Rp3,9 juta dan dijanjikan akan mendapatkan keuntungan hingga Rp79 juta setiap bulannya.

Dalam artikel tersebut juga dijelaskan bahwa tujuan dari proyek tersebut adalah untuk memberikan pendapatan pasif yang tinggi bagi semua warga negara.

Berikut persyaratan dalam yang diunggah dalam artikel tersebut:

“1. Mempertimbangkan bahwa jumlah setoran minimum adalah $250, modal ini diperlukan untuk berhasil bergabung dengan proyekwarga negara Indonesia.

2. memiliki rekening bank terdaftar untuk dapat berdagang. Dengan tidak adanya rekening bank, tidak mungkin untuk berdagang karena dividen dibayarkan secara eksklusif melalui kartu bank.

3. Salah satu persyaratan untuk mendapatkan pendapatan adalah modal awal minimal $250. Mempertimbangkan bahwa jumlah setoran minimum adalah $250, modal ini diperlukan untuk berhasil bergabung dengan proyek.”

Namun, benarkah investasi Pertamina yang dijamin Jokowi tersebut?

 

Unggahan artikel yang menarasikan penipuan invetasi mengatasnamakan LKBN Antara dan Pertamina. Faktanya, Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA dan VP Corporate Communication Pertamina menarasikan artikel proyek investasi tersebut merupakan hoaks. (Website)
Penjelasan:

Pertamina dalam akun resminya menyatakan bahwa unggahan artikel dalam laman tersebut merupakan hoaks.

 

Pertamina dalam instagram resminya menarasikan artikel tersebut hoaks. (Instagram)
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, juga menegaskan kepada ANTARA bahwa apa yang disampaikan dalam link berita tersebut adalah hoaks. 

"Kami juga menghimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya informasi yang berasal dari pihak yang tidak bertanggung jawab," tegas Fadjar kepada ANTARA.

Sementara itu, Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA, Irfan Junaidi, menegaskan ANTARA idak pernah memberitakan soal tawaran investasi masyarakat umum di Pertamina. 

"Mohon berhati-hati saat menerima tawaran investasi seperti ini, " imbuh Irfan. 

ANTARA juga mengajak masyarakat untuk langsung membaca berita-berita ANTARA dari sumbernya di website www.antaranews.com.

Dengan demikian, laman artikel yang menyatakan proyek investasi pertamina merupakan hoaks.

Klaim: Penipuan invetasi mengatasnamakan LKBN Antara dan Pertamina

Rating: Hoaks

Cek fakta: Presiden Jokowi disebut terlibat kasus korupsi bansos pada akhir Juli, benarkah?

Cek fakta: Prabowo tidak mau pindahkan ibu kota dari Jakarta ke IKN, benarkah?

Baca juga: Jokowi: Ekspansi Pertamina dan Bulog ke luar negeri demi proses bisnis

Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024