Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan bahwa kehadiran kepala daerah di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, bukan sekadar kunjungan biasa, tetapi akan menjadi bagian dari sejarah bangsa Indonesia.

Hal itu karena pada masa mendatang infrastruktur IKN diyakini akan terus mengalami kemajuan.

"Nanti kita jangan mikir sekarang sejarahnya, 50 tahun 75 tahun ke depan ini bukan lagi seperti ini barangnya, high rise building di mana-mana mungkin, dengan segala macam, nanti yang bicara nanti anak cucu kita. Kita membuat sejarah hari ini," kata Tito dalam keterangannya diterima di Jakarta, Selasa.

Tito mengingatkan para kepala daerah untuk menyadari betapa berharganya kesempatan mengunjungi dan merasakan langsung suasana di IKN.

Ia menekankan bahwa para kepala daerah yang hadir tidak hanya melihat, tetapi juga merasakan infrastruktur baru secara langsung.

Baca juga: Jokowi beri arahan kepala daerah: Selamat datang di Ibu Kota Nusantara

"Jadi, istana negara itu bawahnya yang warna putih. Itu ada gedung tinggi, itu adalah kantornya presiden, sudah jadi. Enak naik lift segala macam, nanti ingin merasakan naik lift-nya gubernur, bupati, wali kotanya di bawah nanti," ujarnya.

Selain itu, Tito berupaya menumbuhkan rasa kebanggaan nasional di antara para kepala daerah dan masyarakat Indonesia dengan menunjukkan bahwa IKN adalah hasil karya bangsa sendiri.

"Jadi, ini dibangun oleh anak bangsa sendiri. Itu kebanggaan kita," tambah dia.

Selain meninjau infrastruktur IKN, para kepala daerah juga mendapat arahan langsung dari Presiden Joko Widodo.

Dari 552 kepala daerah, sebanyak 517 kepala daerah yang dapat hadir langsung di IKN, sedangkan 35 lainnya berhalangan hadir.

Hadir pula Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang sekaligus Pelaksana Tugas Kepala Otorita IKN.

Baca juga: Presiden minta kepala daerah selesaikan urusan anggaran untuk pilkada
Baca juga: Presiden Jokowi pimpin pertemuan dengan para gubernur di IKN

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024