Kalau kelahirannya di bawah 37 minggu, maka risiko stunting juga akan lebih besar
Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis kandungan yang tergabung dalam POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) Cabang DKI Jakarta dr. Natasya Prameswari, Sp.OG menyebut anemia pada ibu hamil tak boleh disepelekan karena punya efek jangka panjang yang buruk untuk bayi yang dilahirkan.

“Anemia kesannya kecil ya. Kasih saja tablet penambah darah. Tapi risikonya kalau dibiarkan akan meningkat dua kali lipat mengakibatkan kelahiran prematur. Kalau kelahirannya di bawah 37 minggu, maka risiko stunting juga akan lebih besar,” kata Natasya dalam diskusi daring yang digelar Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Selasa.

Lebih lanjut Natasya menjelaskan anemia pada ibu hamil juga akan berisiko mengalami pendarahan saat melahirkan. Meskipun angka kematian ibu saat melahirkan sudah menurun dari 305 menjadi sekitar 190, namun Natasya mengatakan penyebab paling tinggi saat melahirkan masih soal pendarahan dan hipertensi.

Selain itu, anemia juga dapat menurun. Apabila ibu hamil mengalami anemia maka bayi yang dilahirkan juga bisa terkena anemia.

Akibatnya, hal ini akan berdampak pada masa depannya. Misalnya ketika masa sekolah, anak tidak akan menangkap pelajaran sebagus teman-teman seusia, lanjut Natasya.

Penurunan ibu hamil yang mengalami anemia juga menjadi salah satu tujuan selain menekan angka stunting. Menurut penelitian, hampir 86 persen ibu mengalami anemia.

Oleh sebab itu, Natasya mengimbau agar para wanita sudah memperhatikan kesehatannya bahkan sejak sebelum menikah. Dengan demikian, berbagai risiko saat hamil hingga melahirkan pun dapat dihindari. Sehingga, proses kehamilan dapat berjalan lebih sehat dan anak akan lahir dengan pertumbuhan yang optimal.
Baca juga: Jakpus sasar 200 warga tingkatkan kreativitas olahan pangan
Baca juga: APBD Perubahan DKI fokus untuk penanganan banjir dan stunting
Baca juga: Jakpus kampanyekan siswa SD gerakan makan ikan ikhtiar generasi sehat


Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024