ibu hamil harus mengetahui cara menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan menggunakan kalkulator IMT
Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis kandungan yang tergabung dalam POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) Cabang DKI Jakarta dr. Natasya Prameswari, Sp.OG mengatakan ibu yang sedang hamil harus bisa mengendalikan berat badan.

“Menurut penelitian, kenaikan berat badan itu berpengaruh pada hasil dari kehamilan sendiri. Misalnya bayi bisa  memiliki berat badan lahir rendah (BBLR),  berlebih, preeklamsia, tekanan darah tinggi dan lainnya,” kata Natasya dalam diskusi daring yang digelar Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Selasa.

Oleh sebab itu, lanjut Natasya, ibu hamil harus mengetahui cara menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan menggunakan kalkulator IMT. Karena tenaga kesehatan memerlukan status nutrisi ibu untuk memberikan edukasi gizi yang tepat.

Rekomendasi, jelas Natasya, ketika seorang ibu memiliki berat badan yang kurang proporsional, maka dia boleh mengalami kenaikan berat badan sampai 18 kg saat hamil.

Apabila berat badannya normal, maka boleh mengalami kenaikan 16 kg. Sedangkan apabila dia kelebihan berat badan, maka hanya boleh naik 11,5 kg dan untuk kasus obesitas hanya boleh naik 9 kg saat hamil.

Tak hanya berat badan, nutrisi yang masuk ke tubuh ibu hamil juga perlu diperhatikan sejak awal. Sebab, Natasya mengatakan otak dan jantung janin sudah mulai terbentuk sejak usia kehamilan tiga hingga empat  minggu.

“Intinya bisa kelebihan atau kekurangan nutrisi itu sama-sama nggak baik. Kalau kekurangan, ibu gizinya kurang, maka bayinya akan BBLR, prematur. Kelak dia lahir bisa jadi stunting dan mengalami gangguan perkembangan,” jelas Natsya.

Tak hanya itu, kalau kelebihan maka anak bisa mengalami risiko terserang berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes mellitus atau hipertensi.

Sebaliknya, jika ibunya mengalami kelebihan nutrisi hingga diabetes mellitus pada kehamilan, maka janinnya akan kelebihan berat badan.

Apabila bayi lahir dengan berat badan berlebih, maka akan menyebabkan sesak nafas, dan meningkatkan risiko bayi masuk Unit Perawatan Intensif Neonatal (Neonatal Intensive Care Unit/ NICU).

Natsya mengatakan diet yang ideal perlu diperhatikan ibu mulai dari mengandung hingga selesai menyusui. Asupan yang perlu diperhatikan antara lain seperti zat besi, vitamin D, yodium, folat, dan B12.
Baca juga: Kepulauan Seribu ajak pelajar gemar makan ikan cegah kekurangan gizi
Baca juga: Bappenas: Program Makan Bergizi Gratis solusi tekan stunting
Baca juga: Bappenas dorong warga Jakarta lebih berperan untuk tekan stunting


Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024