Setiap even penting, termasuk pemilihan umum, bisa menjadi sasaran."
New Delhi (ANTARA News) - Polisi India menangkap empat terduga militan, termasuk seorang pembantu pemimpin kelompok yang dituduh bertanggung jawab atas sejumlah pemboman dan merencanakan serangan menjelang pemilihan umum bulan depan, kata sejumlah pejabat, Minggu.
Zia-Ur-Rahman, alias Waqas, ditangkap Sabtu di Ajmer di negara bagian Rajasthan, India barat, yang merupakan pukulan besar kedua bagi kelompok Mujahidin India setelah penangkapan pemimpin pendirinya, Yasin Bhatkal, di
Nepal tahun lalu, lapor Reuters.
Tiga orang lain yang diduga anggota kelompok itu juga ditangkap bersama sejumlah besar peledak, kata polisi.
Waqas, yang kata polisi seorang warga negara Pakistan, diburu karena ledakan-ledakan bom di Mumbai, Pune dan Hyderabad dalam beberapa tahun terakhir, kata beberapa pejabat.
Kelompok militan Mujahidin India dituduh bertanggung jawab atas puluhan serangan bom selama beberapa tahun ini. Kelompok itu juga dituduh mendalangi serangan terhadap sebuah pawai calon perdana menteri Narendra Modi pada Oktober lalu yang menewaskan enam orang dan mencederai lebih dari 80.
Polisi mengatakan, penangkapan orang-orang itu dilakukan setelah mereka mengumpulkan informasi dari dua militan Mujahidin India yang ditangkap sebelumnya, termasuk Bhatkal.
"Tujuan mereka adalah serangan teror," kata S.N. Srivastava, seorang pejabat tinggi kepolisian di New Delhi, pada jumpa pers Minggu, namun ia menolak berkomentar ketika ditanya apakah Narendra Modi menjadi sasaran dan hanya mengatakan, polisi perlu melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Setiap even penting, termasuk pemilihan umum, bisa menjadi sasaran," katanya.
Menteri Dalam Negeri Sushilkumar Shinde mengatakan, penangkapan Waqas merupakan keberhasilan besar karena ia adalah penghubung penting bagi kelompok itu.
Penerjemah: Memet Suratmadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014