Changzhi (ANTARA) - Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan China sepakat untuk bersama-sama mempererat hubungan antarmasyarakat agar dapat menjaga stabilitas kawasan.

"Selama lebih dari tiga dekade, kita telah menyadari bahwa hubungan ASEAN-China yang stabil memegang kunci bagi stabilitas regional di tengah ketidakpastian dan tantangan dalam lanskap internasional," kata Sekretaris Jenderal ASEAN-China Center Shi Zhongjun di Changzhi, Provinsi Shanxi, China pada Senin.

Shi menyampaikan hal tersebut dalam pembukaan "ASEAN-China Week 2024" dengan tema "ASEAN-China Comprehensive Strategic Partnership: Achieving Prosperity through Innovation" yang dihadiri sekitar 300 peserta dari kalangan diplomat, pebisnis, mahasiswa dan peneliti dari 10 negara anggota ASEAN dan China.

"Tahun 2024 ditetapkan sebagai tahun 'people-to-people' dan melalui kegiatan ASEAN-China Week, diharapkan dapat bersama-sama dapat mempererat persahabatan ASEAN dan China, memajukan keinginan kita bersama dan membuka jalan bagi masa depan yang sejahtera bagi Komunitas ASEAN dan hubungan ASEAN-China," tambah Shi.

Saat ini, Shi menyebut, hubungan ASEAN-China sedang tumbuh dan berkembang pesat.

"Pembangunan komunitas ASEAN-China mengalami kemajuan yang menguntungkan sekitar dua miliar orang yang tinggal di kawasan. ASEAN telah menjadi mitra dagang terbesar China selama empat tahun berturut-turut, dan China telah menjadi mitra dagang terbesar ASEAN selama 15 tahun berturut-turut," ungkap Shi.

Pada paruh pertama 2024, volume perdagangan antara ASEAN-China kedua pihak meningkat sebesar 10,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada 2023, investasi China di ASEAN melonjak sebesar 44,6 persen, dengan total investasi dua arah melebihi 380 miliar dolar AS.

"Didukung dengan 'Belt and Road Initiative' yang selaras erat dengan strategi pembangunan ASEAN, seperti Rencana Induk Konektivitas ASEAN 2025 yang juga mengarah pada konektivitas lebih baik antara kedua pihak," ungkap Shi.

Shi mengungkapkan salah satu upaya terbaru ASEAN-China Center (ACC) dalam mendorong hubungan "people-to-people" antara ASEAN dan China adalah membuat satu "platform" layanan baru untuk berbisnis yaitu The ASEAN-China Import and Export Service Platform (ACIESP) yang dikembangkan ACC bersama "The Silk Road Industrial Internet Promotion Center" untuk mempromosikan kerja sama perusahaan-perusahaan maupun UMKM.
Para duta besar, diplomat dan pejabat tinggi dari negara-negara ASEAN dan China berfoto bersama dalam pembukaan "ASEAN-China Week 2024" di Changzhi, provinsi Shanxi, China pada Senin (12/8). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)


"Platform ini tidak hanya menyediakan informasi permintaan proyek yang tepat waktu dan akurat, tetapi juga berfungsi sebagai alat yang berguna untuk memenuhi berbagai kebutuhan dari perusahaan-perusahaan termasuk penerjemahan 'real time', penjelasan kebijakan maupun input keuangan," tambah Shi.

Versi 1.0 dari ACIESP sudah beroperasi dan menerima ribuan permintaan kerja sama.

"Pada masa mendatang, sistem ini diharapkan dapat menghasilkan permintaan pasar tahunan lebih dari 10 miliar dolar AS, didukung oleh kecerdasan buatan yang terlatih dengan lebih baik, responsif secara cepat, mudah dipahami dan berorientasi pada solusi," jelas Shi.

Pada acara yang sama, ACC juga meluncukran maskot yaitu "Panda Mengmeng" sebagai hasil kompetisi desain logo Tahun Pertukaran Antarmasyarakat ASEAN-China 2024 yang diluncurkan di Changzhi Desember 2023 lalu.

"Mengmeng menunjukkan inspirasi artistik dari pemenang kompetisi dan melambangkan misi ACC yang didedikasikan diri untuk memajukan hubungan ASEAN-China dengan cara yang tulus, dinamis, hangat dan berkualitas. Saya berharap Mengmeng dapat memikat hati Anda sekalian seperti halnya ia memikat hati saya," kata Shi.

Baca juga: Hubungan antarmanusia jadi fokus hubungan ASEAN-China
Baca juga: ASEAN ingatkan pentingnya perdamaian dan stabilitas di LCS
Baca juga: Guangxi prakarsai pembangunan masyarakat digital ASEAN-China

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024