Jakarta (ANTARA News) - Band garage rock Indonesia, The Super Insurgent Group Intemperance Talent (The SIGIT), memukau penonton dengan membawakan lagu band legendaris Amerika Serikat The Stooges, "Search and Destroy", di Jakarta, Minggu malam.

Raungan gitar Gibson SG milik vokalis Rekti Yoewono memecah suasana Pusat Kebudayaan Amerika Serikat (AtAmerica) di Jakarta, dan membawa ratusan penonton ke suasana rock progresif ala dekade 70-an.

Lagu itu dibawakan sebagai penghormatan kepada The Stooges, yang sebagian besar personelnya sudah meninggal.

"Kami bawakan lagu ini sebagai penghormatan kepada para personel The Stooges yang sudah meninggal dan tinggal menyisakan (vokalis) Iggy Pop," ujar Rekti mengawali lagu yang populer di dekade 1970-an itu.

Penampilan "Search and Destroy" ala The SIGIT dibalut cahaya warna-warni dari video latar panggung yang membawa suasana rock "jadul" dari era 70-an tersebut.

"The one who searches and destroys, honey gotta help me please, somebody gotta save my soul," nyanyian Rekti, membawakan sedikit potongan lagu itu.

Ratusan penonton yang mayoritas anak muda, tampak betah dan enggan beranjak dari tempat duduk saat Rekti, Acil (drummer), Fari (gitaris) dan Adit (bassist) melanjutkan konser dengan lagu-lagu pada album teranyar "Detourn".

"Search and Destroy" menjadi satu dari 14 lagu yang dibawakan kuartet rock and roll asal Bandung itu.

Memulai dengan lagu "Horse" dari album pertama mereka, The SIGIT mengawali konsernya malam ini.

The SIGIT, satu dari sedikit band Asia yang pernah mencicipi panggung Whisky A Go Go dan juga pagelaran South by Southwest di Amerika Serikat, ini kemudian menggebrak dengan tembang "New Hook", "Let it Go", "Up and Down".

The SIGIT baru saja menerima penghargaan atas album barunya, Detourn, sebagai album terbaik oleh Majalah Rolling Stone.

Kuartet rock ini menutup konser mereka dengan "Black Amplifier", setelah sebelumnya memainkan dua set akustik "Live in New York" dan lagu aransemen ulang "Only Love Can Break Your Heart".

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014