"Kami mendorong perempuan untuk bisa membuktikan diri sebagai pihak yang bisa berpolitik. Perempuan adalah mitra laki-laki untuk memajukan bangsa terutama di bidang yang menyangkut perempuan dan anak-anak," kata Siti di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, sifat perempuan yang lebih peka dan responsif terhadap masalah merupakan salah satu kekuatan utama jika dibandingkan dengan laki-laki.
Apalagi, kebanyakan masalah yang muncul biasanya bersumber pada kehidupan yang erat kaitannya dengan perempuan dan anak-anak, seperti kesejahteraan rakyat, pendidikan atau kesehatan.
"Kalau laki-laki berpikirnya global, tidak mendetil seperti perempuan, ini termasuk kekuatan. Perempuan juga lebih peka terhadap masalah," ujar wanita yang juga ikut mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari Dapil II DKI Jakarta pada Pemilu kali ini.
Sebagai penasehat di organisasi sayap perempuan di parpol pimpinan Wiranto itu, dia juga mengaku terus mendorong peran perempuan dalam bidang politik.
Meski demikian, menurut Siti, tidak mudah memberi pemahaman soal peran penting perempuan dalam organisasi partai.
Pasalnya, masih ada pandangan miring bahwa perempuan adalah pihak yang dianggap tidak mampu dan pengalaman berpolitik yang minim.
"Makanya ini memang perjuangan yang berat. Apalagi kita menganut budaya bahwa laki-laki lebih dominan. Bagi Partai Hanura, peran perempuan untuk bersinergi, dan kami perjuangkan itu. Harus ada keseimbangan, bahkan di dalam partai sendiri," ungkap wanita yang pernah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 1999-2004 itu.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014