Jakarta (ANTARA) - Sebagian besar orang mungkin tidak menyukai lemak tubuh, terutama jika lemak tersebut menumpuk di area tertentu seperti perut atau paha. Tapi lemak adalah sumber energi tersimpan yang penting ketika kita tidak bisa makan dalam waktu lama. 

Lantas bagaimana cara mengetahui apakah tubuh sudah memiliki cukup cadangan lemak? Atau bagaimana bila mengukur apakah seseorang mengalami kelebihan lemak atau obesitas? 

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk mengukur berat badan serta cadangan lemak dalam tubuh. Cara menghitung obesitas dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam meter.

Seseorang dikatakan sangat kurus jika IMT-nya kurang dari 17, kurus jika IMT antara 17 hingga kurang dari 18,5, IMT normal jika berkisar antara 18,5 hingga 25,0, gemuk jika IMT antara 25 hingga kurang dari 27, dan obesitas jika IMT lebih dari 27.

Karena kesederhanaannya dan penggunaannya yang luas, IMT sering digunakan ketika mempelajari populasi. Para peneliti dapat membandingkan BMI sekelompok orang dari waktu ke waktu di wilayah yang berbeda, untuk menyaring obesitas dan risiko kesehatan terkait.

IMT memang memiliki beberapa keterbatasan karena tidak dapat mengukur lokasi lemak (misalnya, lemak perut dikaitkan dengan risiko kesehatan yang lebih besar), massa otot, atau massa tulang—yang semuanya berkontribusi terhadap berat badan. Usia, jenis kelamin, ras, dan etnis seseorang juga dapat memengaruhi BMI.

Lingkar pinggang

Selain IMT, obesitas juga dapat ditentukan dengan mengukur lingkar perut, yaitu lebih dari 90 cm untuk pria dan lebih dari 80 cm untuk wanita.

Beberapa peneliti menganggap lingkar pinggang sebagai ukuran lemak tubuh tidak sehat yang lebih baik dibandingkan IMT, karena mengukur lemak perut visceral, yang berhubungan dengan masalah metabolisme, peradangan, dan resistensi insulin.

Ini merupakan cara terbaik untuk memprediksi risiko penyakit dan kematian dini, serta memberikan gambaran kesehatan yang lebih jelas, karena lemak perut dapat meningkat meskipun berat totalnya tetap sama.

Ukuran pinggang yang semakin membesar bisa menjadi “tanda peringatan” penting yang mendorong kita untuk melihat lebih dekat potensi kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat. Pada orang yang tidak kelebihan berat badan, peningkatan ukuran pinggang dari waktu ke waktu mungkin merupakan tanda peringatan yang lebih jelas mengenai peningkatan risiko kesehatan dibandingkan dengan IMT saja.

Penerjemah: Abdu Faisal
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024